Mgr. Ewaldus Sedu: Keluar dari Zona Nyaman

oleh -
Suasana misa “Pisah Sambut Uskup Maumere”, dari Uskup Mgr. Gerulfus Kherubim Pariera (emeritus) kepada Mgr. Ewaldus Sedu, di Anjungan NTT, Taman Mini Indonesia Indah, Minggu (18/11/2018). (foto: ist)

JENDELANASIONAL.COM — Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu meminta seluruh umat katolik agar keluar dari zona nyaman, mapan dan memasrakan diri pada Yesus Kristus. Seorang pengikut Kristus harus memiliki keberanian untuk “bertolak ke tempat yang dalam dan melemparkan jala ke tengah lautan, ke tempat yang lebih dalam lagi”.

Hal itu disampaikan Uskup Ewaldus dalam kotbah misa “Pisah Sambut Uskup Maumere”, dari Uskup Mgr. Gerulfus Kherubim Pariera (emeritus) kepada Mgr. Ewaldus Sedu, di Anjungan NTT, Taman Mini Indonesia Indah, Minggu (18/11/2018).

Uskup Ewaldus yang mengambil motto tahbisan uskup “Duc in Altum” itu mengatakan, bahwa himbauan untuk “bertolak ke tempat yang dalam” muncul  dari permenungan bahwa hanya orang yang pernah mengalami rasa takutlah yang berani mengatakan demikian. “Karena ajakan seperti itu memiliki risiko yang sangat besar,” ujarnya.

Menurutnya, ada dua hal yang perlu dilihat dari ajakan Yesus untuk “bertolak ke tempat yang lebih dalam” itu. Pertama, adalah sebuah ajakan agar manusia memiliki keberanian untuk hidup. “Yesus menghendaki manusia untuk menjadi garam dan terang bagi dunia,” ujarnya.

Kedua, adalah ajakan agar manusia keluar dari zona nyaman, seraya berjuang untuk bangkit dari segala keterpurukan.

Ratusan umat Katolik asal NTT se-Jabodetabek menghadiri misa yang bernuasa inkulturasi tersebut. Momentum tersebut dinilai sebagai peristiwa penting untuk merajut kebersamaan.

“Kami berharap perayaan Misa Syukur ini bukan hanya acara seremonial biasa, tetapi menjadi momentum untuk merajut kebersamaan dalam membangun Keuskupan Maumere ke depan,” kata Ketua Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya (IKB Jaya) sekaligus ketua panitia, Petrus Selestinus, dalam sambutannya.

Petrus berharap dibawah pimpinan Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Keuskupan Maumere semakin mantap.

“Semoga layar biduk Keuskupan Maumere yang telah berkembang terus melaju semakin dalam dibawah kepemimpinan Mgr. Ewaldus Sedu, sehingga menghasilkan buah semakin berlimpah pada masa mendatang,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Petus juga menyampaikan terima  kasih kepada Uskup emeritus Mgr. Gerulfus Kherubim Pariera, atas pengabdiannya sebagai gembala di keuskupan Maumere dan Weetebula.

“Beliau telah mengukir prestasi yang membanggakan bagi kedua Keuskupan tersebut. Biarlah semuanya itu menjadi momen rohani yang senantiasa hidup di hati umat Keuskupan Maumere dan Keuskupan Weetebula, Sumba,” katanya.

Misa tersebut dihadiri oleh empat uskup antara lain, Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus  Sedu, Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Uskup Keuskupan Weetebula, Mgr. Edmund Woga, CSsR dan Uskup Emeritus Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira.

Para tokoh NTT juga hadir dalam misa tersebut, antara lain, Wakil Gubernur NTT, Yosef Nai Soi bersama istri, Bupati Sikka Robby Idong bersama istri, Anggota DPR RI Fraksi Golkar Melkias Mekeng dan Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI Eusabius Binsasi beserta istri.

Hadir pula beberapa tokoh NTT se-Jabodetabek seperti Gories Mere, Stef Agus, Blasius Bapa dan tokoh lainnya. (Ryman)