Mgr. Paskalis Ajak Umat Paroki St. Matias Hidupkan Budaya Nusantara

oleh -
Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur saat memberi kata sambutan di serbaguna “Gaudium et Spes”, Minggu (3/2/2019). (Foto: JN)

Depok, JENDELANASIONAL.COM — Hidup menggereja di Santo Matias, Cinere, Depok kini genap berusia 25 tahun. Ada sukacita besar dalam perayaan menyambut pesta perak tersebut, yang berlangsung di serbaguna “Gaudium et Spes”, Minggu (3/2/2019).

Pastor Paroki St Matias, F.X. Suyana mengatakan, mengenang perjalanan panjang Gereja Paroki Santo Matias, tentu cukup panjang dan penuh dengan segala dinamika. Baik dinamika dalam pembanguan secara fisik, maupun pembangunan dalam bidang rohani.

(Uskup Mgr Paskalis Bruno Syukur duduk didampingi pastor paroki St Matias, Cinere, F.X. Suyana dan Wakil Ketua Dewan Keuangan Paroki, Hargo Mandiraharjo. Foto: JN)

Kini, umat paroki Santo Matias tersebut terdiri dari 5 wilayah dengan 25 lingkungan, 1200 KK dan 4.400 jiwa. Karena itu, tak salah bila pastor paroki ini mengatkaan bahwa paroki Santo Matias merupakan paroki yang ideal saat ini.

Dukungan hirarki gereja dalam acara puncak itu ditandai dengan kehadiran pimpinan tertinggi Gereja Bogor, yaitu Mgr Paskalis Bruno Syukur.

Mgr Paskalis dalam acara ramah tamah mengajak umat untuk mereflekskan tiga makna penting dalam setiap perayaan ulang tahun. Mengutip pernyataan Paus Yohannes Paulus II, Mgr Paskalis mengatakan bahwa dalam setiap merayakan 25 atau 50 tahun, setidaknya terdapat tiga dimensi.

Lurah Pondok Labu, Siti Fauziah (Kedua dari kiri) di serbaguna “Gaudium et Spes” Santo Matias, Cinere, Depok, Minggu 3/2/2019)

Pertama, dimensi masa lalu, yaitu sebagai ajang terima kasih atas jasa orang-orang yang telah memungkinkan karya Tuhan ini dimulai. Hal itu misalnya terdapat dalam diri para sesepuh paroki yang telah terlibat dalam pendirian gereja tersebut.

“Mereka itu masih tetap merawat tekad dan kesetiaannya dalam mengembangkan paroki ini. Saya ucapakan terima kasih kepada mereka yang telah memungkinan terwujudnya Kerajaan Allah di Cinere ini,” ujar Mgr Paskalis.

 

Para ibu memarkan “kebolehannya” bermain angklung dalam acara ramah-tamah di serbaguna Santo Matias, Cinere.

Mgr Paskalis mengatakan, setiap umat Allah saat ini juga terus dipanggil untuk mengusahakan terwujudnya kerajaan Allah di dunia ini.

Kedua, dimensi masa kini. Mgr Paskalis mengatakan, kita saat ini sehati dan sepikiran menghadirkan entusiasme, semangat, untuk berjalan dan mengisi masa kini. “Mari kita dengan penuh entusiasme membangun kebersamaan kita pada masa kini. Karena itu, saya mengajak umat untuk berjalan pada masa kini,” kata Mgr Paskalis.

Ketiga, dimensi yang akan datang. Dengan membangun dimensi ini, kata Mgr Paskalis, kita akan memiliki harapan. “Dengan memiliki dimensi ini maka kita akan dapat mewujudkan cita-cita kita bersama Tuhan,” ujarnya.

Dalam bagian lain dari kata sambutannya, Mgr Paskalis juga mengajak umat Paroki Santo Matias untuk menghidupi ajaran Bung Karno dengan mencintai kebudayaan Nusantara, kebudayaan Indonesia. Umat Katolik haruslah menjadi 100 persen katolik dan 100 persen Indonesia, dengan mencintai budaya Nusantara.

(Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur ikut bersukacita dalam tarian “Gemu Famire” dari daerah Maumere, NTT. Foto: JN)

Karena itu, Mgr Paskalis mengapreasi semua acara yang dipentaskan dalam acara memperingati perayaan tersebut, seperti wayang, barongsay, dan acara kebudaayaan lainnya.

“Saya mengimbau agar kita juga menghormati budaya-budaya ini. Sebagai orang Katolik saya mengajak kita juga harus mencintai budaya Indonesia. Mari kita menghidupi dan mencitai budaya sesama saudara kita. Mari kita juga mencintai negara kita, mencitai Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Mgr Paskalis.

Acara yang dibalut dalam semangat mencintai budaya Nusatara itu diisi dengan berbagai acara tari-tarian, seperti Tari Tor-tor, Gemu Fa-Mi-Re. Ada juga permainan angklung yang dimainkan oleh ibu-ibu dari lintas agama dan lain sebagainya.

Acara bertajuk “Sehati Sepikir Hadirkan Kasih di Tengah Masyarakat” itu dihadiri oleh hampir seluruh umat Paroki St Matias, Cinere. Selain pastor paroki, hadir juga Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki Alex Mulyono, Wakil Ketua Dewan Keuangan Paroki Hargo Mandiraharjo, dan Sekretaris DPP, S. Aryono Basipati. Hadir pula Lurah Pondok Labu, Siti Fauziah, pendeta dan para tokoh masyarakat lainnya. (Ryman)