Natal ISKA di Yayasan Pelangi

oleh -
Dari kiri ke kanan: Hermien Y. Kleden, Sandra Nangoy, Heru Krisna, Hargo Mandirahardjo bersama dua suster Fransiskan FCJM di aula Yayasan Pelangi dalam acara bakti sosial Natal ISKA pada Minggu 20/12/2020. Kredit foto: Ferlan Pangalila/ISKA.

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Presidium  Pusat Ikatan Sarjana Katolik  Indonesia (PP ISKA) bersama  ISKA  DKI  Jabodetabek  melakukan   bakti sosial  (baksos) Natal ke Panti Asuhan Yayasan Sinar Pelangi Jatibening,  Bekasi, Jawa Barat, pada  Minggu,  20 Desember 2020. Memimpin  kunjungan ini, Ketua Umum PP ISKA  Hargo Mandirahardjo hadir didampingi beberapa anggota Presidium Pusat, serta Heru Krisna, Ketua ISKA DKI  Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok –Tangerang-Bekasi).

“Terkait pandemi COVID-19, perwakilan ISKA yang hadir tak lebih dari  lima orang,”  ujar Hargo  kepada Jendela  Nasional.  “Kami menerapkan protokol kesehatan amat ketat selama kunjungan,”  dia menambahkan.  Dengan pertimbangan yang sama,  waktu  kunjungan dipersingkat menjadi sekitar 2,5    jam. Ini amat berbeda  dengan kelaziman bakti  sosial  ISKA  sebelum   pandemi.

Foto bersama perwakilan PP ISKA dan DPD ISKA DKI Jabodetabek bersama para suster Fransiskan -FCJM pengasuh Yayasan Pelangi sesuai bakti sosial Natal pada Minggu 20/12/2020. Kredit foto: Ferlan Pangalila/ISKA

Menurut Hargo, di masa pra-pandemi, PP ISKA bukan   hanya mengantarkan  sumbangan dalam berbagai bakti sosialnya. Tapi   sekaligus melaksanakan  perayaaan bersama.  “Bisa di panti asuhan, bisa di  panti wreda,”  Hargo  menambahkan.

Ketua PP  ISKA ini menjelaskan,  tim yang ditunjuk  mengurusi  bakti  sosial   sudah  mulai  bergerak  mengumpulkan data karya pelayanan berbagai  yayasan sosial sekitar dua bulan sebelumnya. Dari situ, pimpinan presidum akan menimbang  mana yang perlu didahulukan. Tahun  ini, “kami  memutuskan membantu karya  sosial Yayasan Pelangi,  karena konsentrasi  pelayanannya adalah  mengurusi anak-anak penyandang catat  fisik,”  kata Hargo.

Bantuan yang disumbangkan ISKA diatur menurut kebutuhan pihak penerima. Maka, “Kami kontak dulu Yayasan Pelangi dan meminta  daftar kebutuhan utama  mereka,” kata Sandra Nangoy, Ketua Pelaksana Bakti  Sosial Natal  ISKA 2020. Dari   sini, Sandra dan tim baksos menyiapkan 24 item kebutuhan.  “Mulai dari beras, aneka bahan makanan  kering,  kebutuhan kamar mandi, hingga aneka produk  kebersihan ruangan,”  ujar Sandra. “Kami bahkan menyiapkan minyak telon dan  minyak kayu  putih karena banyak anak kecil   yang  perlu,” dia menambahkan. Sandra adalah seorang penasehat hukum asal Jakarta sekaligus anggota Presidum Pusat ISKA.

Kunjungan  pada Minggu,  20 Desember,  dimulai   pada  pukul 14.30 WIB di   aula Yayasan Pelangi yang kental oleh  warna-warna  Natal. Sekitar  40  anak  Panti Asuhan  Wisma Pius dari usia tujuh tahun hingga remaja memenuhi  ruangan dalam busana  berwarna merah  dan putih.  Mereka ditemani beberapa pengasuh serta  sejumlah biarawati dari Tarekat Fransiskan Puteri-puteri  Hati Kudus Yesus dan  Maria (FCJM)   –   pengelola  Yayasan Pelangi.

Di bawah  pimpinan Sr. Andre Lemmers FCJM, Yayasan Pelangi yang telah berusia 30 tahun, kian meluaskan  pelayanannya ke berbagai wilayah tanah air. Misi yang dijunjung oleh  puteri-puteri FCJM di Yayasan Pelangi  adalah menolong anak-anak  catat fisik sejak  lahir mau pun setelah lahir. Terutama, mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Pendiri dan Ketua Dewan Pengurus Yayasan Pelangi Jatibening Sr. Andre Lemmers FCJM bersama Ketua Presidium Pusat ISKA Hargo Mandirahardjo di sela-sela acara bakti sosial Natal ISKA pada 20/12/2020. Kredit foto: Ferlan Pangalila

Dalam sambutan singkatnya, Ketua PP ISKA  Hargo Mandirahardjo menyampaikan bahwa situasi pandemi membuat bakti sosial kali ini lebih  sederhana: “Sedikit tanda kasih  ini  kami sertai  dengan  berlimpah doa dan kasih  bagi anak-anak. Semoga Tuhan memberikan kita semua kesehatan yang baik, agar  kita dapat merayakan kelahiran Kristus dengan gembira,”  ujar Hargo disambut  tepuk tangan meriah dari seluruh  hadirin.

Sr.   Andre  Lemmers menyampaikan  rasa terimakasih, syukur, dan gembira  atas kunjungan Ikatan Sarjana  Katolik Indonesia. “Banyak  sekali sumbangan  yang kami terima  hari  ini  dari ISKA. Kami sampaikan terimakasih dan terimakasih,” kata Sr. Andre. Biarawati  yang telah  berkarya lebih tiga dekade di  Indonesia ini dikenal dengan julukan Penolong  Bibir Sumbing dari  Spaardam  —  nama desa  kelahirannya di Belanda Utara.

Di  akhir   kunjungan, putra-putri Panti Asuhan Wisma Pius  mempersembahkan  beberapa nomor lagu Natal.  “Indah  sekali suara mereka,” ujar Ketua  Dewan Pimpinan Daerah ISKA DKI Jabodetabek – yang juga seorang musisi dan penulis lagu.

Sebagai salam perpisahan  anak-anak menyanyikan  “Terimakasih” dalam beberapa bahasa asing dan dialek  daerah. “Saya senang sekali bertemu  Bapa-bapa dan  Ibu-ibu,” ujar Mendeline, seorang gadis kecil asal  Papua sembari  melompat-lompat gembira. Sepasang matanya yang bening memancarkan keindahan –seperti  pelangi selepas  hujan.

Oleh: Hermien Y. Kleden, Presidium Pusat ISKA, Bidang  Luar Negeri.