Negarawan dari Perspektif Lintas Agama, Sabam Sirait Pantas Menjadi Pahlawan Nasional

oleh -
Diskusi yang mengambil topik “Sabam Sirait Politik Negarawan di Mata Lintas Tokoh Agama” pada Kamis 28 April 2022. Diskusi ini dibesut oleh Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Jejak politik Sabam Sirait yang  berpulang pada Rabu, 29 September 2021, sangat membekas dan harus  diwariskan secara terus-menerus kepada generasi anak bangsa. Kata-kata Sabam Sirait yang menyerukan agar politisi menjadi negarawan merupakan salah satu yang membekas tersebut.

“Negarawan bukanlah jabatan, dan kita memerlukan negarawan lebih banyak lagi. Semua politisi harus menjadikan negarawan menjadi cita-cita utamanya. Syarat utamanya tidak boleh korupsi,” ujar Sabam pada suatu ketika.

Kata-kata ini merupakan bukti bahwa Sabam Sirait adalah tokoh yang penting dalam upaya mencetak negarawan mumpuni di masa depan.

“Karenanya itu kita perlu membahas figur Sabam Sirait sebagai negarawan dari perspektif lintas agama karena beliau merupakan tokoh nasional, sesepuh bangsa dan pemimpin rakyat yang perjuangkan terus-menerus untuk merawat keberagaman,” ujar Staf khusus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo dalam acara diskusi publik yang mengambil topik “Sabam Sirait  Politik Negarawan di Mata Lintas Tokoh Agama” pada Kamis 28 April 2022. Diskusi ini dibesut oleh Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia.

Acara itu dihadiri antara lain oleh R.E Nainggolan, Mayjen Purnawirawan Wisnu Bawa Tenaya, Banthe Dhamma Subo Mahathera dan Ishaq Subhaidi Raqib  dari MUI.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Utara periode 2008—2010 R.E Nainggolan dalam pernyataannya menyatakan bahwa Sabam Sirait merupakan tokoh penting dan signifikan dalam upaya untuk senantiasa memberikan kontribusi aktif bagi Negara khususnya pengabdiannya dalam upaya menjaga dan merayakan keberagaman.

“Karena itu, katanya, sudah selayaknya Sabam Sirait diusulkan sebagai Pahlawan Nasional,” ujarnya.

Hal tersebut mendapat persetujuan berbagai tokoh masyarakat dari latar belakang berbeda. Ini membuktikan inklusifitas Sabam Sirait semasa hidup dalam kegiatannya untuk bekerja bagi Negara.

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo menyatakan bahwa figur Sabam Sirait amat mengerti dengan kesatuan bangsa dan karena itu kita harus mampu membangun demokrasi yang sehat.

“Sabam Sirait selalu berusaha dan tidak pernah lelah untuk mengembalikan demokrasi Pancasila sebagai  pedoman di Negara ini. Sabam lebih mementingkan kepentingan Negara dibanding kepentingan pribadi maupun golongan. Sabam sebagai negarawan lebih mengetengahkan politik suara hati, dimana dalam bergerak Sabam lebih mengetengahkan nilai-nilai luhur bernegara yang terangkum dalam Pancasila, beliau bahkan berani melawan status quo semata-mata demi mewujudkan keadilan yang merupakan kenyataan hidup manusia sebagai mahluk Tuhan,” ujar Benny.

Masyarakat Indonesia, kata Benny, hendaknya dapat meneladani sikap Sabam  yaitu memiliki hati bersih dalam menyikapi politik dan demokrasi hingga  dalam prosesnya  dapat dimengerti dan bijak dalam menjalankan hak sebagai warganegara.

Kita tidak hanya berpolitik tapi juga mampu menjadi negarawan. “Mulailah untuk  menghindari politik identitas yang menyinggung tentang suku agama dan unsur primordialisme, serta politik uang yang semata-mata digunakan hanya untuk memperlancar upaya kemenangan. Mulailah menjalankan politik suara hati yang tujuannya semata-mata kesejahteraan rakyat dan bangsa serta  mengakomodir hak hak masyarakat dalam menuju masa depan yang lebih baik,” ujar Romo Benny.

Pada akhirnya, kata Benny, dapat disimpulkan bahwa Sabam merupakan tokoh pemersatu bangsa yang memperjuangkan kebenaran, keadilan dan dengan setia memperjuangkan demokrasi Pancasila kembali dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara murni dan konsekwen. “Karena itu, figur penuh inspirasi ini layak dipertimbangkan sebagai Pahlawan Nasional,” ucap Benny.

Sementara itu, Ketua  Umum PHDI sekaligus Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayjen Purnawirawan Wisnu Bawa Tenaya menfatakan bahwa Sabam Sirait merupakan tokoh yang dengan nyata mewujudkan sikap ksatria dalam hidupnya.

“Sabam tidak hanya mengajarkan nilai-nilai luhur Indonesia yang terangkum dalam Pancasila sebatas dengan bercakap namun juga dalam tingkah laku dan perbuatan. Usaha dan keterlibatannya dalam memperjuangkan Undang Undang Anti Monopoli membuktikan bahwa beliau tidak hanya bergerak sebagai politikus, namun negarawan yang benar-benar peduli dan berusaha aktif untuk menjamin kesejahteraan seluruh warga Negara,” ujarnya.

Selain itu, katanya, Sabam juga merupakan tokoh yang sangat menghormati perbedaan dan menganggap bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan bukan hanya hak dari kelompok tertentu. Hal ini dibuktikan dengan peran aktifnya dalam upaya meredakan konflik di Timur tengah, khususnya ketegangan antara Palestina dan Israel.

“Kontribusi positif Sabam Sirait semasa hidup ini tidak hanya memberikan hasil signifikan terhadap perkembangan Negara dan bangsa, namun juga dunia. Karena itu, kami melihat Sabam Sirait sebagai tokoh bangsa dan negarawan ulung yang pantas didukung  untuk menjadi Pahlawan nasional,” pungkasnya. ***