Para Pemuda Lintas Agama Bersinergi Bahas Moderasi Beragama

oleh -
Young Buddhist Assocation Indonesia (YBAI) bersama Studiagama.id menginisiasi kegiatan moderasi beragama lintas umat agama oleh para pemuda lintas agama ini secara live IG di @studiagama.id dan @youngbuddhistassocation, Senin malam (26/12/2022). (Foto: Ist)

Surabaya, JENDELANASIONAL.ID – Kampanye kebangsaan di kalangan anak muda harus terus digelorakan. Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi menjadi sangat penting agar kampanye kebangsaan dapat tersebar secara masif.

Young Buddhist Assocation Indonesia (YBAI) bersama Studiagama.id menginisiasi kegiatan moderasi beragama lintas umat agama oleh para pemuda lintas agama ini secara live IG di @studiagama.id dan @youngbuddhistassocation, Senin malam (26/12/2022).

Adapun acara diskusi Moderasi Beragama dipandu langsung oleh Lam Syahrizal dari Founder rumah diskusi ilmiah dan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung, dengan menghadirkan pembicara utama YM.Nyanasuryanadi MahaThera selaku Dewan Pembina Sangha Agung, dosen STIAB Smaratungga Boyolali, serta tim penyusun dan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta penyusun kurikulum sekolah minggu dan Dhammasekha Kementerian Agama.

Moderasi Beragama ini berupaya mewujudkan hidup rukun, saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada.

“Yang ditekankan agama Budha ialah bagaimana menempuh jalan tengah. Jalan tengah yang dikembangkan Kementerian Agama saat ini ya seperti Moderasi. Sedangkan Moderasi yang dilakukan Budha pada awalnya saat itu dulu ialah moderasi menekankan penguasaan diri dan penguasaan keinginan,” tegas YM.Nyanasuryanadi MahaThera, Dewan Pembina Sangha Agung.

Limanyono Tanto, Wakil Ketua Young Buddhist Association Indonesia (YBAI) mengatakan dalam Moderasi Beragama ini perlu adanya langkah-langkah moderasi, perjumpaan dan dialog dengan komunitas agama lain, supaya kita saling mengenal dan tidak menerka-nerka sehingga tidak menjadi prasangka negatif.

“Kami umat Buddha harus bisa inklusif dan hak kita sebagai umat manusia adalah perbedaan privilege kita menjadi bangsa yang kaya,” tegas Liman.

Sementara itu, Tri Indah Annisa, Founder Studiagama.id mengatakan kegiatan “special talk religion” ini merupakan program kolaborasi dengan mengundang tokoh narasumber yang sesuai dengan kajian keilmuan studi agama, karena Studiagama.id adalah platfom anak muda khususnya para mahasiswa studi agama berbagai daerah di Indonesia.

Diskusi Moderasi Beragama kali ini untuk membicarakan suatu agama atau tradisi keagamaan lebih dekat untuk memahaminya secara komprehensif dan substantif dari tokoh keagamaan langsung dari agama tersebut.

“Live kali ini spesial karena ingin mengajak para gen Z lintas iman dan budaya untuk lebih mengenal agama Budha di Indonesia dari sumber otoritatif tokoh agama Budha. Dari mengenal dengan pemahaman yang baik terhadap suatu agama, akan menimbulkan sikap saling menghargai dan menghormati. Sikap ini yang dibutuhkan sebagai modal menciptakan dan mewujudkan kerukunan dan gerakan kemanusiaan untuk kebaikan kehidupan,” ungkapnya.

Menurutnya, Studiagama.id ingin ikut serta bersilaturahmi dalam mengenal agama-agama di Indonesia, karena menurutnya dari mengenal agama dengan baik akan memunculkan sikap toleransi dan menghargai perbedaan, sehingga terciptanya kondisi kerukunan dan perdamaian.

“Semoga menjadi berkat keilmuan dan ajaran yang disampaikan Bhante Nyanasuryanadi dalam diskusi kali ini, sehingga moderasi beragama dapat selalu terjaga di negeri ini. Terimakasih banyak Young Buddhist Association yang telah menjembatani dan berkolaborasi dalam kegiatan ini,” tutupnya.  (MWD)