Para Uskup Indonesia Lakukan Kunjungan “Ad Limina” Ke Vatikan

oleh -
Para uskup menjelang audiensi dengan Bapa Suci tanggal 11 Juni 2019. (Foto: Sekretaris Eksekutif KWI/Rm Siprianus Hormat).

Vatikan, JENDELANASIONAL.ID — Para Uskup Gereja Katolik Indonesia mengadakan kunjungan Ad Limina Apostolorum pada 8-16 Juni 2019. Hal ini sudah diumumkan sebelumnya oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo pada pembukaan Sidang Sinodal KWI 2018 di Bandung, 5 November 2018 lalu.

Kunjungan ini wajib hukumya dilaksanakan oleh para Uskup diosesan setiap lima tahun sekali untuk memberi laporan mengenai keadaan keuskupan yang dipercayaka kepada mereka, untuk menghormati makam Rasul Petrus dan Paulus serta menghadap Paus. Kunjungan Ad Limina sebelumnya dilakukan pada 29 September-8 Oktober 2011.

Seperti dikutip dari Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia (Dokpen KWI), pada kunjungan Ad Limina kali ini diikuti oleh 35 Uskup aktif ditambah 1 Uskup Emeritus, Mgr. Pius Datubara, OFM. Sedangkan Keusukupan Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar tidak bisa hadir pada kunjungan kali ini.

Di tengah teriknya matahari Kota Vatikan, para Uskup berfoto sejenak. (Dok. Rm. Siprianus Hormat/Sekretaris Eksekutif KWI.

Hari-hari kunjungan Ad Limina ini diisi dengan acara-acara antara lain, yaitu kunjungan ke makam para rasul; Melakukan audiensi dengan Bapa Suci Paus Fransiskus; Kunjungan pada beberapa kongreasi atau dikasteri, antara lain, Congregation fo Consecrated Life and Societies, Pontifical Council for Legislative Texts Pontidincal Councel for Interreligious Dialoque, Dicastery for Promoting Integral Human Development.

Selaku Ketua KWI, dalam kata sambutannya, yang ditulis dalam buku Ad Limina 2019, Mgr. Ignatius Suharyo, menyampaikan terima kasih kepada Bapa Suci atas kesempatan untuk bertemu bersama seluruh Uskup dari Indonesia.

Mgr. Suharyo juga menyampaikan bahwa walaupun jumlahnya sangat kecil, umat Katolik Indonesia cukup terlibat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu, Uskup Agung KAJ itu juga menyampaikan terima kasih atas perhatian Paus Fransiskus terhadap Indonesia Indonesia yang ditunjukkan melalui doa Bapa Suci bagi bangsa Indonesia, khususnya ketika sedang terjadi bencana di beberapa wilayah di Indonesia.

“Kami yakin Bapa Suci terus mengingat kami dalam doa, juga kalau tidak sedang terjadi bencana,” demikian Mgr. Suharyo.

Kunjungan para Uskup ke Pontifical Council for Legislative Texts pada 10 Juni. (Foto: Dok. Mgr. Rubiyatmoko)

Sementara itu, dalam unggahan di akun instagramnya, Uskup Agung KAS Mgr. Rubiyatmoko menuliskan bahwa Vatikan mengakui sumbangan besar Gereja Indonesia dengan banyaknya orang muda yang terpanggil menjadi imam, bruder dan suster. Bahkan dikatakan Indonesia termasuk salah satu dari 5 negara tersubur dalam panggilan.

Mgr. Aloysius Murwito OFM dan Mgr. Aloysius Sudarso SCJ memberikan laporan singkat tentang kondisi dan situasi para religius di Indonesia. Hal ini disampaikan saat sebagian Uskup berkunjung ke Kongregasi untuk Hidup Bakti, dan Serikat Hidup Kerasulan pada Senin (10/6) pukul 11-30-12.30 waktu Roma. (Ryman)