Paus di Saat Angelus: Jangan Takut Namun Tetap Waspada

oleh -
Paus Fransiskus. (Foto: Vaticannews)

Vatican, JENDELANASIONAL.ID – Paus Fransiskus mendorong kita untuk tidak takut karena hidup kita teguh dalam kasih dan pemeliharaan Tuhan. Namun kita harus ‘siap’ setiap saat, waspada dan penuh perhatian untuk melayani Tuhan dan saudara-saudari kita.

Menyambut para peziarah pada Minggu di bulan Agustus yang panas dan lembab, Paus Fransiskus berbicara tentang Injil dalam liturgi hari ini yang mengingatkan kita ketika Yesus meyakinkan murid-murid-Nya untuk tidak takut, tetapi juga untuk “siap” setiap saat.

Paus menjelaskan, setelah Yesus berbicara tentang kasih dan pemeliharaan Tuhan, Dia mendorong murid-murid-Nya untuk tidak khawatir karena “hidup kita ada di tangan Tuhan.”

Kepastian Yesus ini membesarkan hati kita, lanjutnya, karena kadang-kadang kita dapat merasa tertutup dalam diri kita sendiri dengan kecemasan, kekhawatiran, ketidakpercayaan, ketakutan akan kegagalan atau tidak dicintai.

Hal ini menyebabkan kita fokus hanya pada diri sendiri dan keinginan untuk mengumpulkan barang dan kekayaan yang memberi kita rasa aman yang salah.

“Yesus meyakinkan kita: Jangan takut! Percayalah pada Bapa yang ingin memberi Anda semua yang benar-benar Anda butuhkan. Dia telah memberimu Putra-Nya, Kerajaan-Nya, dan Dia akan selalu menemanimu dengan pemeliharaan-Nya, menjagamu setiap hari.”

 

Waspada

Paus mengatakan, meskipun kita dapat yakin bahwa Tuhan selalu mengawasi kita, itu tidak memberi kita hak untuk “tertidur” atau “mengalahkan kemalasan”. Paus mengatakan bahwa kita harus selalu waspada dan waspada.

Cinta membutuhkannya, karena kita juga harus selalu memperhatikan kebutuhan dan kebaikan orang lain, tersedia untuk mendengarkan dan menyambut.

 

Bersiap

Kebutuhan untuk waspada dan siap, baik di saat-saat baik dan buruk, mencerminkan kebijaksanaan Kristen. Paus menjelaskan bahwa Yesus mengulangi undangan ini beberapa kali dalam perumpamaan yang Dia katakan dengan pesan bahwa kita harus “tetap terjaga,” yaitu, untuk menghindari gangguan atau menyerah pada kemalasan batin, “karena Tuhan datang bahkan dalam situasi di mana kita tidak mengharapkan Dia.”

“Di akhir hidup kita, Dia akan memanggil kita untuk mempertanggungjawabkan barang-barang yang telah Dia percayakan kepada kita. Oleh karena itu, waspada juga berarti bertanggung jawab, yaitu menjaga dan mengelola barang-barang tersebut dengan setia.”

Paus mendorong kita untuk merenungkan hidup kita dan apa yang telah kita terima, seperti iman, keluarga, hubungan, dan komunitas, dan bertanya pada diri sendiri apakah kita menghargai dan menghargai karunia-karunia ini dari Tuhan atau apakah kita menyimpan semuanya untuk diri kita sendiri tanpa memikirkan yang lain.

Pada saat yang sama, Paus Fransiskus menyimpulkan, “marilah kita berjalan tanpa rasa takut,” mengetahui bahwa Tuhan menyertai kita, sementara kita tetap waspada, “jangan sampai kita tertidur ketika Tuhan lewat”. (Vatican)