Paus Emeritus Benediktus XVI (Alm.) dalam Kenangan Pater Markus Solo, SVD

oleh -
Pertemuan pertama kali antara Rm Markus Solo Kewuta SVD dan Paus Benedictus XVI tahun 2008 di Vatikan. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Paus Emeritus Benediktus XVI tutup usia pada Sabtu 31 Desember 2022 waktu setempat. Vatikan dan seluruh umat Katolik dunia, berkabung.

Paus yang bernama lengkap Joseph Aloisius Ratzinger asal Jerman itu meninggal di usia 95 tahun, di biara Mater Ecclesiae di dalam taman Vatikan, yang merupakan rumahnya selama satu dekade terakhir.

Bagaimana sosok Paus Emeritus Benediktus dimata Pejabat Vatikan asal Indonesia, Pater Markus Solo Kewuta?

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan pada banyak sumber, Pater Markus Solo Kewuta, SVD mengatakan, dirinya mempunyai kenagan yang sangat dalam bersama Paus Benediktus.

Padre Marco – sapaan Pater Markus – bertemu Paus Benediktus XVI pertama kalinya pada saat dirinya berada di Kota Wina, Austria.

“Kenangan saya sendiri dengan Paus Benediktus, sangat banyak dan sangat dalam sekali dan tidak akan saya lupakan. Jadi pada saat itu, beliau (Paus Benediktus) memanggil saya, waktu itu saya masih di Kota Wina, Austria, dan Paus Benediktus-lah yang memanggil saya untuk bekerja di Vatikan,” kata Pater Markus Solo Kewuta, Senin (02/12) seperti dikutip dari wawancara dengan mahasiswa penerima beasiswa Yayasan Nostra Aetate di Roma tahun 2023,  Deni Iskandar.

Pater Markus menerangkan, pertemuan pertama dengan Paus Benediktus saat itu menggunakan bahasa Jerman. Saat itu, kata Pater Markus, Paus Benediktus sangat mengagumi kelancaran bahasa Jerman Pater Markus.

“Sebagai orang yang berbahasa Jerman waktu itu, saya pertama kali bertemu beliau (Paus Benediktus) dengan bahasa Jerman dan beliau mengagumi bahasa Jerman saya dan sejak itu kita merasa dekat satu sama lain. Bahkan ketika ada kunjungan, kaka saya yang sulung dari Indonesia pun, seorang pastor juga, Paus Benediktus juga menerima kami berdua di kediamannya,” terang Pater Markus.

Pater Markus mengatakan selain menguasai doktrin dan ajaran Katolik, sosok Paus Benediktus XVI juga sangat baik. Dari sisi kemanusiaan beliau sangat humbel (rendah hati) dan sangat sederhana.

“Beliau ini saya kagumi sebagai Paus, karena menguasai doktrin dan ajaran Katolik yang sangat baik dan dari segi kemanusiaan, beliau (Paus Benediktus) itu adalah seorang yang sangat humble (rendah hati) dan bermental sangat sederhana, dan sangat dekat dengan orang, itu yang sangat saya kagumi pada beliau,” katanya.

 

Rm Markus Solo Kewuta SVD saat bertemu dan mencium tangan Paus Benedictus XVI di Vatikan, 2012. (Foto: Ist)

Utus Kardinal Jean-Louis Tauran Ke Indonesia

Lebih jauh, Pater Markus mengatakan, pada tahun 2009, empat tahun setelah terpilih menjadi Paus, Paus Benediktus XVI mengutus Dewan Dialog Antaragama, Kardinal Jean-Louis Tauran ke Indonesia. Kedatangan Kardinal Jean-Louis Tauran tersebut disambut dengan baik dan bagus.

Sepulangnya dari Indonesia, Pater Markus bercerita bahwa, dirinya dan Kardinal Jean-Louis Tauran dibekali buah aromanis, untuk diberikan kepada Paus Benediktus XVI di Vatikan.

“Pada saat beliau (Benediktus XVI) tahun 2009, empat tahun setelah terpilih menjadi Paus, Paus Benediktus XVI mengutus Kardinal Jean-Louis Tauran, pembesar saya di Vatikan untuk pergi ke Indonesia, dan pada saat itu, kunjungan kami diterima dengan baik dan bagus,” kata Pater Markus.

“Akhirnya, pada waktu kami kembali, Kardinal Jean-Louis Tauran, meminta saya untuk membawa Mangga Aromanis, untuk Paus Benediktus dan mangga-mangga itu kami bawa ke Vatikan dan Kardinal sendiri yang mengantar mangga-mangga itu ke Paus Benediktus dan beliau (Paus Benediktus) sangat senang, menerima Mangga Aromanis dari Indonesia,” ujar Pater Markus mengenang.

Paus Emeritus Benediktus XVI tutup usia pada Sabtu 31 Desember 2022 waktu setempat. Paus Benediktus XVI wafat di usianya yang ke-95 tahun.

“Dengan kesedihan, saya menginformasikan kepada Anda bahwa Paus Emeritus, Benediktus XVI, meninggal dunia hari ini pukul 09.34 di Biara Mater Ecclesiae di Vatikan,” tutur Bruni dalam pernyataannya.

Informasi, selama hampir 25 tahun, sebagai Kardinal Joseph Ratzinger, Paus Benediktus XVI merupakan pimpinan kuat dari kantor doktrin Vatikan, yang pada saat itu dikenal sebagai Congregation for the Doctrine of the Faith (CDF).

Dia terpilih sebagai Paus pada 19 April 2005 untuk meneruskan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Paus John Paul II, yang menjabat selama 27 tahun. Para kardinal memilihnya di antara sesamanya untuk keberlanjutan dari apa yang disebut sebagai sosok ‘yang dipercaya’. ***