Paus: Ini Alasan Yesus Mengutus Para Muridnya Berdua-dua

oleh -
Yesus mengutus murid-nya pergi berdua-dua. (Foto: Renungan Harian)

Vatican, JENDELANASIONAL.ID – Paus Fransiskus merenungkan Injil hari Minggu dalam doa Angelus, dan mendesak umat Kristiani untuk bersaksi tentang Yesus melalui tidakan saling menghormati dan kasih persaudaraan.

Menjelang Angelus pada Minggu siang, Paus Fransiskus hening sejenak untuk merenungkan Injil hari itu, yang berbicara tentang Yesus mengutus ke-72 muridnya berdua-dua.

Paus mengatakan, mengapa Yesus memilih mengutus para muridnya berdua-dua, daripada mengirim mereka sendirian dalam mewartakan Kerajaan Allah tersebut?

“Melakukan misi dua per dua, dari sudut pandang praktis, tampaknya akan membawa lebih banyak kerugian daripada keuntungan,” katanya.

Sepasang murid mungkin tidak akur atau melanjutkan dengan kecepatan yang berbeda, kata Paus.

Namun, kata Paus, Yesus tidak berpikir demikian. Paus kemudian mengatakan bahwa Yesus menghendaki agar para muridnya tersebut mewartakan Kristus dengan saling menghormati.

Paus Fransiskus mengatakan tugas para murid adalah “pergi ke desa-desa untuk mempersiapkan orang-orang menerima Yesus.”

Yesus memberi mereka perintah agar sedikit berbicara, dan lebih memfokuskan pada memberi kesaksian, yang lebih dari sekadar kata-kata.

“Dia mendefinisikan mereka sebagai pekerja,” kata Paus.

“Karena itu mereka dituntut untuk bekerja, menginjili melalui perilaku mereka. Dan tindakan praktis pertama yang digunakan para murid untuk menjalankan misi mereka adalah berjalan berdua-dua,” tambah Paus.

Paus mengatakan para murid bukanlah “penunggang bebas” yang berkhotbah tanpa memikirkan satu sama lain.

“Ini terutama kehidupan para murid yang mewartakan Injil: mereka mengetahui bagaimana bersama, saling menghormati, mereka tidak ingin membuktikan bahwa mereka lebih mampu daripada yang lain, referensi yang sesuai dengan satu Guru,” kata Paus.

 

Rencana Terbaik

Paus mengatakan, ada banyak rencana pastoral yang sempurna dapat dibuat saat berkumpul bersama. Tetapi “jika tidak ada keinginan untuk persaudaraan, maka misi tidak dapat maju”.

Dia mengingat kisah seorang misionaris yang pergi bersama seorang konfrater ke sebuah negara Afrika. Misionaris itu dipisahkan dari konfraternya dan melaksanakan serangkaian proyek pembangunan. Setelah beberapa saat, misionaris itu menyadari bahwa dia telah berubah menjadi pengusaha yang baik, dan memutuskan untuk menyerahkan proyek tersebut kepada orang lain dan bertemu kembali dengan konfraternya.

Dia kemudian mengerti mengapa Yesus mengutus para murid berdua-dua.

“Misi penginjilan tidak didasarkan pada aktivisme pribadi, yaitu pada ‘melakukan’, tetapi pada kesaksian kasih persaudaraan, bahkan di tengah kesulitan hidup bersama,” ujarnya.

 

Mempersiapkan Jalan dengan Persaudaraan

Paus Fransiskus mengakhiri pidato Angelusnya dengan mengundang semua orang untuk merenungkan tentang mewartakan Yesus.

“Apakah kita melakukannya dengan semangat dan gaya persaudaraan, atau dengan cara duniawi, dengan promosi diri, daya saing, dan efisiensi?” tanya Paus.

Pada akhir Angelus, Paus berdoa agar Perawan Maria yang Terberkati dapat membantu semua murid Kristus untuk “mempersiapkan jalan bagi Tuhan dengan kesaksian persaudaraan”. (Vaticannews)