Peduli Banjir Sintang, Bekerja Bersama Mereka yang ‘Berkehendak Baik’

oleh -
Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM Cap. (tengah) mendukung penuh Tanggap Darurat Banjir di Sintang. (Foto: Caritas Keuskupan Agung Pontianak/Caritas Indonesia)

Sintang, JENDELANASIONAL.ID — Minggu, 14 November 2021, langit mulai mendung. Tak lama mulai rintik rintik. Kami baru saja turun dari speedboat yang mengantar menyeberangi Sungai Melawi dan Sungai Kapuas menuju pasar Sungai Durian Sintang. Sementara Air Sungai Kapuas dan Sungai Melawi masih merendam ruko dan rumah-rumah dengan ketinggian hingga dua meter.

Banjir yang melanda Sintang, Kalimantan Barat, memang sudah tiga pekan dan tidak menunjukkan tanda-tanda surut.

Komplek rumah dan sekolah para suster Suster Misi Fransiskan St. Antonius (SMFA) yang terletak tidak jauh dari pasar Sungai Durian tidak terendam banjir.

Siang itu, di Kantor Yayasan Perutusan Untuk Rakyat, para suster melakukan packing paket sembako untuk segera didistribusikan. Koordinator Posko Banjir SFMA di Pontianak, Sr. Muthia, SMFA yang ikut ke Sintang menuturkan, sejak awal posko di Pontianak dibuka pada 5 November 2021.

“Kami telah mendistribusikan bantuan yang terkumpul dari umat dan mereka yang berkehendak baik. Posko para Suster telah menyalurkan sejumlah 700 paket sembako yang terdiri atas beras, minyak goreng, gula, teh, kopi, mie instan, telur, sarden, dan biskuit. Bahan pangan itu telah disalurkan ke RT-RT sekitar komplek biara suster,” kata Sr Muthia seperti dikutip dari laporan Br. Hilarius Tampajara, MTB, dalam Karina.or.id.

Tiga biarawati SMFA. (Foto: Karina.or.id)

Selain itu, bantuan dari kebaikan para donatur tersebut telah disalurkan ke warga dan umat di Paroki Nanga Ella, Paroki Tugu, Paroki Sepauk, dan Paroki Tanjung Baung.

“Awalnya memang kami belum terpikir untuk membuka posko bantuan, hanya karena para suster di Sintang selalu menginformasikan kondisi banjir yang menimpa komplek biara dan rumah warga sekitar, maka Sr. Kristina, SMFA sebagai pimpinan meminta kami untuk mengorganisir Posko Bantuan di Biara Suster SMFA di Pontianak,” kata Suster Muthia.

Untuk mengorganisir Posko Bantuan Banjir di Pontianak diserahkan pada Sr. Kresentia, SMFA dan Sr. Muthia, SMFA. Untuk Posko Suster SMFA di Sintang dikoordinir Sr. Maria SMFA. Namun dalam hal memberi bantuan pada umat yang terdampak banjir, Posko Suster SMFA saling berkoordinasi dengan Posko Banjir Caritas PSE Keuskupan Sintang, paroki-paroki, Pemadam Kebakaran Busera serta pemerintah setempat.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami bekerja bersama dengan mereka yang berkehendak baik, yang membantu dengan tulus iklas untuk warga terdampak banjir yang terjadi sejak 3 November,” ujar Sr. Kresentia, SMFA.

Begitu juga di Posko Banjir PSE-Caritas Keuskupan Sintang. Saat bantuan logistik tiba di posko, para siswa Seminari Menengah St. Maria Vianey, Keuskupan Sintang terlibat dalam aktivitas packing sembako yang dimasukkan dalam kantong-kantong plastik untuk segera disalurkan pada warga terdampak.

Koordinator Tim Posko Banjir Keuskupan Sintang, Yohanes Kredo menuturkan, selama mulai dibukanya posko telah menyalurkan bantuan-bantuan ke paroki-paroki yang terdampak banjir, baik umat Katolik maupun warga masyarakat.

“Bahwa sejak dibukanya posko banjir Keuskupan Sintang telah menyalurkan 1.760 paket ke berbagai wilayah terdampak. Untuk bantuan dari Keuskupan Agung Pontianak sebanyak 1.200 paket yang tiba malam tadi (13/11/2021) akan  disalurkan kembali ke berbagai wilayah paroki di Keuskupan Sintang,” kata Kredo.

Memang tidak mudah menangani masyarakat yang tertimpa banjir. Dibutuhkan tenaga trampil dalam hal mengorganisir, menangani administrasi bantuan dalam kondisi yang serba mendesak. Namun demikian tidak menyurutkan rasa peduli untuk terlibat melayani mereka yang berkesusahan akibat banjir merupakan sebuah bentuk gerakan kemanusiaan. Meskipun kendala-kendala yang dihadapi di lapangan tidak mudah karena semua orang merasa perlu dibantu.

Sr. Zenobia, SMFA bersama relawan di Posko Banjir Keuskupan Sintang menyiapkan paket bantuan. (Foto: Caritas Sintang/Caritas Indonesia)

 

Uskup Sintang: Segera Salurkan Bantuan yang Diterima

Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM Cap. menyambut baik bantuan logistik dari umat Keuskupan Agung Pontianak. Uskup meminta PSE-Caritas Keuskupan Sintang segera menyalurkan bantuan yang sudah ada ke berbagai daerah terdampak banjir.

“Saya berharap bantuan yang ada disalurkan dengan sebaik-baiknya bagi mereka yang sungguh-sungguh membutuhkan bantuan,” ujar Mgr. Samuel.

Koordinator Umum Posko Bencana Banjir Keuskupan Agung Pontianak, Br. Kris Tampajara, MTB mengatakan, bantuan ini tidak terlepas dari upaya kerja sama dalam melakukan kerja-kerja kemanusiaan. “Sedapat mungkin kita melibatkan banyak orang untuk saling membantu,” katanya.

Dalam hal penyaluran bantuan tahap pertama ke Keuskupan Sintang, Posko Banjir PSE-Caritas Keuskupan Agung Pontianak melibatkan, TNI AD dan Sekolah Pertukangan dalam hal mobilisasi bantuan.

“Dalam hal kedaruratan, kita mesti bergandengan tangan dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang berkehendak baik, kita bukan mencari nama atau mengibarkan bendera sendiri-sendiri, tetapi saling berkoordinasi dan berkomunikasi, baik dengan lembaga pemerintah maupun lembaga swasta/organisasi agar pekerjaan kemanusiaan ini menjadi semakin ringan” kata Bruder Kris.

Selama tiga pekan lebih dan dengan kondisi banjir yang belum menunjukkan air surut, sudah semestinya menjadi keprihatinan dan kepedulian seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah dan pihak swasta.

Dalam beberapa  waktu ke depan warga terdampak banjir di Sintang dan Melawi sangat membutuhkan uluran bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, kebutuhan kaum perempuan dan anak-anak dan obat-obatan ringan. (Br. Hilarius Tampajara, MTB)