Pengembangan STFK Ledalero, Menjangkau Kaum Awam dari Lintas Agama dan Suku

oleh -
Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr memimpin ibadat syukur peletakan batu pertama Pembangunan Gedung Kuliah baru STFK Ledalero di Maumere. (Foto: STFK Ledalero)

Maumere, JENDELANASIONAL.ID – Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Flores, sedang mempersiapkan pendirian gedung baru yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan perkuliahan mahasiswa tiga prodi di Maumere, Flores. Pendirian prodi tersebut dalam rangka untuk mengubah statusnya menjadi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif. Karena itu, saat ini STFK Ledalero membutuhkan dana mencapai Rp24,7 Miliar.

Pemberkatan dan peletakan baru pertama pembangunan gedung baru ini dipimpin Uskup Keuskupan Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu dengan menggelar ibadat sabda di Kompleks Candraditya, Jalan Wairklau, Maumere, Sabtu (31/10).

Sinyal STFK Ledalero menuju Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif dan kebutuhan dana Rp24,7 untuk pembangunan gedung perkuliahan baru itu disampaikan  Wakil Ketua II STFK Ledalero yang juga Ketua Panitia Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung STFK Ledalero di Maumere, Pater Maxi Manu, SVD kepada wartawan di sela-sela acara peletakan batu pertama pembangunan dimaksud, Sabtu (31/10).

Seperti dikutip Matanews.net, Pater Maxi Manu menjelaskan pembangunan gedung baru itu merupakan persiapan untuk gedung kuliah bagi mahasiswa baru untuk tiga program studi (prodi) baru yakni Prodi Kewirausahaan; Prodi Sistem Informatika; dan Prodi Desain Komunikasi Visual.

“Tiga prodi baru ini sebagai syarat minimal untuk membuka Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif. Gedung yang akan dibangun yang diawali dengan peletakan batu pertama ini sebagai persiapan untuk dibukanya Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif. Total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung dan pembiayaan lainnya sekitar Rp24,7 M,” ujar Pater Maxi Manu.

Karena itu, Pater Maxi Manu, SVD pada kesempatan juga meminta dukungan semua pihak dalam upaya menyukseskan pembangunan gedung kuliah baru ini.

“Kami sangat membutuhkan dukungan semua pihak dalam upaya menyukseskan pembangunan ini,” kata Pater Maxi Manu.

Pater Maxi Manu mengatakan, pihaknya sedang menyusun proposal bantuan dana kepada para pihak di antaranya Pemprov NTT, Pemkab Sikka, anggota DPR RI asal NTT, para donatur, para alumnus STFK Ledalero, pihak terkait  lainnya.

“Kami siap mengajukan proposal kepada Pemprov NTT dan Pemkab Sikka. Sementara untuk proposal ke luar provinsi NTT, kami membutuhkan rekomandasi dari Gubernur NTT, Bupati Sikka, dan Yang  Mulia Uskup Maumere,” kata Pater Maxi.

 

Pengembangan STFK

Sementara itu Provinsial SVD Ende, Pater Lukas Jua, SVD dalam sambutannya dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung  STFK Ledalero di Maumere itu mengemukakan bahwa  pembangunan gedung baru itu merupakan realisasi pengembangan STFK Ledalero yang tidak saja sebagai lembaga pendidikan tinggi bagi para calom imam, tetapi juga menjadi lembaga pendidikan yang menjangkau kaum awam, bahkan  awam dari lintas agama, suku, kebudayaan,  keyakinan, ekonomi, maupun dari segi umur generasi.

Melalui pembangunan gedung baru ini, kata Pater Lukas, STFK mau merangkul kaum muda awam dari berbagai agama dan suku serta berdialog dengan mereka di tengah dunia yang semakin sekuler.

“Hari ini kita menyaksikan tonggak sejarah berikutnya yaitu realisasi rencana pengembangan STFK Ledalero dari lembaga pendidikan tinggi bagi para calon imam saja menjadi lembaga pendidikan tinggi yang menjangkau kaum awam juga, dengan program studi yang relevan awam,” kata Pater Lukas.

“Hari ini (31/10-Red) dalam Gereja Katolik adalah adalah hari terakhir bulan yang disebut Bulan Misi. Atas dasar ini, pembangunan gedung ini harus dilihat dari segi misi Gereja Katolik di tengah dunia modern ini, khususnya di wilayah kita. Misi di sini dimengerti sebagai dialog profetis, yang menjangkau orang-orang yang berbeda dari kita, baik dari segi suku, kebudayaan, agama, keyakinan, ekonomi, maupun dari segi umur (generasi),” tegasnya.

Melalui pembangunan gedung baru ini, lanjut Provinsial,  STFK mau merangkul kaum muda awam dari berbagai agama dan suku serta berdialog dengan mereka di tengah dunia yang semakin sekuler.

Pater Lukas menegaskan bahwa  STFK tetap memusatkan perhatian pada pendidikan para calon imam di satu sisi, tetapi pada sisi lain lembaga pendidikan ini mau mengjangkau kaum muda awam dari berbagai agama dan golongan agar mereka dididik menjadi orang yang kompeten dalam bidangnya, berwawasan luas, dan berkembang dalam keyakinan akan nilai-nilai universal.

 

Siap Dukung

Sementara Staf Ahli  Gubernur Bidang Kesejahteraan Ibu Bernadeta M. Usboko, M.Si  dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si dalam sambutan pada kesempatan ini menyatakan siap mendukung pembangunan gedung tersebut dalam upaya memajukan pendidikan, terutama program-program studi yang sangat relevan untuk elemen warga, khususnya kaum muda saat ini.

Selain Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, hadir dalam acara itu Uskup Emeritus Mgr. Kherubim Pareira, SVD, Provinsial SVD Ende Pater Lukas Jua, SVD, Ketua Yaspa Ende, Pater Yulius Kuwai, SVD, Ketua STFK Ledalero Pater Dr. Otto Gusti Madung, SVD, para dosen STFK Ledalero, dan Direktur Politeknik Cristo Re Maumere RD Richard Muga.

Hadir pula dari unsur pemerintahan Staf Ahli  Gubernur Bidang Kesejahteraan Ibu Bernadeta  M.  Usboko; Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo; Wakil Bupati Sikka Romanus Woga; Kapolres Sikka AKBP Sajimin, dan anggota Forkompimda Sikka.

Tampak juga para sesepuh Sikka di antaranya Daniel Woda Palle, Yoseph Ansar Rera, dan Mantan Wakil Bupati Sikka Paolus Nong Susar.

Usai ibadah sabda dilanjutkan dengan peletakan batu pertama di dalam galian sedalam 4 meter yang diletakkan oleh Uskup Maumere, dilanjutkan Staf Ahli  Gubernur Bidang Kesejahteraan Ibu Bernadeta  M.  Usboko; Provinsial SVD Ende Pater Lukas Jua, SVD; Wakil Bupati Sikka Romanus Woga; dan beberapa pihak lainnya. (Ryman)