Peringati HUT Kemerdekaan RI, ISKA Akan Gelar Webinar

oleh -
ISKA akan menggelar webinar yang akan dilakukan pada Senin (15/8). (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Hari Ulang Tahun Kemerdeakaan RI yang ke-77 patutlah kita syukuri. Sebagai putera dan puteri bangsa, kita harus menunjukkan kesetiaan dan komitmen dalam merawat, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan Pancasila dan UUD NRI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kita berbangga dengan para pendahulu dan seluruh lapisan masyarakat serta para intelektual muda lintas agama di masa pra kemerdekaan maupun masa kemerdekaan yang telah berpikir cerdas dan berjuang secara nyata bertaruh nyawa mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam rangka HUT Kemerdekaan RI tersebut itulah, Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia akan menggelar webinar yang berlangsung pada Senin (15/8). Webinar ini mengambil tema “Merdeka Berbangsa dan Penerapan Nilai-nilai Pancasila sebagai Fondasi Karakter Generasi Muda”.

Wakil Sekjen Presidium Pusat ISKA Fredi Tulis mengatakan, webinar ini akan menghadirkan para narasumber yaitu Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligerera Indonesia (KWI) Rm. Yohanes K. Jenarut, Pr, Deputi Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Rima Agristina, SH., SE, MM., dan Rektor Universitas Tarumanegara, Prof. Agustinus Purwa Irawan. Diskusi akan dipandu oleh Presidium Pendidikan dan Budaya PP ISKA, yang juga Dosen FISKOM Universitas Pancasila (UP) Dr. Ririt Yuniar, S. Sos., M.Hum.

Fredi mengatakan, webinar ini merupakan bentuk nyata dan cerdas dari upaya kita untuk mengisi kemerdekaan dalam berbagai bidang kehidupan. “Tentu saja kita tidak cukup hanya dengan bersyukur dan berbangga atas jasa-jasa para pendiri bangsa. Kita ditantang untuk secara nyata dan secara cerdas pula mengisi kemerdekaan melalui berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Dia mengatakan, dalam era digital ini, kita dituntut untuk menyusun berbagai langkah strategis dengan mendayagunakan semua potensi yang ada, baik internal maupun eksternal organisasi serta bersinergi dan kolaborasi bersama cendikiawan dan pemangku kepentingan lintas agama demi kepentingan bersama terutama kaum muda.

“Mengapa kita patut untuk lebih peduli dan memperhatikan secara serius kaum muda kita dalam hal implementasi nilai-nilai Pancasila, UUD NRI 1945 serta semangat ber-Bhinneka Tunggal Ika di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Tak lain karena kaum muda yang cerdas, kaum muda yang berintegitas, kaum muda yang memiliki nasiolisme dan patriotisme yang tinggi, kelak merekalah yang akan meneruskan cita-cita luhur terwujudnya Indonesia yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Pada merekalah (kaum muda), kita berharap masa depan bangsa dan negara akan lebih maju dan sejahtera,” katanya.

Oleh karena itu, katanya, diperlukan sistem mentoring dan pendampingan untuk memberi ruang dan akses bagi kaum muda lintas agama untuk turut memberikan konstribusinya yang berkualitas bagi masyarakat, bangsa dan negara.

“Tidak mudah, tetapi inilah tantangan bagi cendikiawan Katolik dan lintas agama untuk berbuat nyata. Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI bukanlah sekadar slogan atau pemanis kata-kata,” pungkasnya. ***