Perinus Ekspor Gurita ke Jepang Senilai $169.5 Ribu

oleh -
Ekspor ke Jepang. (Foto: Ilustrasi)

JENDELANASIONAL.COM – PT Perikanan Nusantara (Perinus) pada hari ini, (5/10/2018) kembali melakukan ekspor gurita setelah penandatanganan perjanjian kontrak di Imperial Hotel Tokyo pada tanggal 22 Agustus 2018 dengan Perusahaan Jepang Ajhirushi. PT Perikanan Indonesia akan mengirim 2 kontainer atau setara 30 ton senilai $169.5 ribu, yang terdiri dari frozen octopus.

Proses pengiriman ini disaksikan langsung oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Wakil Gubernur Makassar.

“Kami sangat optimis kerjasama ini akan berjalan dengan baik, ekspor Gurita ini bukan yang pertama kalinya dengan perusahaan Jepang,” ujar Direktur Keuangan, Umum dan SDM PT Perikanan Nusantara (Perinus), Ridwan Jasin Zachrie, di Jakarta (5/10/2018).

Ridwan mengatakan, Presiden Direktur Perusahaan Ajirushi menyampaikan puas dengan kinerja Perinus yang mampu memenuhi standar gurita Jepang dan diterima pasar Jepang dengan baik. Pada Oktober 2018 ini, Perinus juga akan mulai mengekspor Tuna ke Jepang sesuai dengan nilai kontrak sebesar 15 juta USD serta kakap merah dan Tenggiri ke Singapore dengan projeksi senilai $6,5 juta.

Realisasi eksport gurita sampai dengan September 2018 PT Perikanan Indonesia 119,8 Ton atau senilai $791 ribu.

Ditambahkan Ridwan, gurita yang di ekspor berasal dari perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Kepulauan Selayar dan Peariran Lampung Sumatera. Semua produk yang diekspor merupakan produk dari mitra nelayan Perikanan Nusantara.

“Jumlah mitra nelayan gurita Perikanan Nusantara mencapai 640 nelayan. Jumlah nelayan mitra akan bertambah pada saat pola musim gurira terjadi yaitu pada bulan September – April,” ujarnya.

Secara keseluruhan nelayan yang bermitra dengan Perikanan Nusantara sudah ada ikatan kerjasama (PKS Perdagangan). Nelayan gurita pada umumnya belum ada asosiasi yang mewadahinya. Hal ini dikarenakan mereka masih nelayan tradisional.

Produk gurita tersebut diproses pada Unit Pengolahan Ikan Perikanan Nusantara cabang Makassar yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 5 ton per hari dengan sertifikasi HACCP (Hazard Analisis Critical Control Point) B.

PT Perikanan Nusantara (Persero) merupakan hasil penggabungan dari empat BUMN yang bergerak di bidang Perikanan, yaitu PT Usaha Mina (Persero), PT Perikani (Persero), PT Tirta Raya Mina (Persero), PT Perikanan Samodra Besar (Persero). Mereka hadir untuk negeri dan senatiasa mendukung ketahanan pangan nasional. (Ryman)