Presiden Jokowi Disambut Ceria Anak Penyintas Gempa Cianjur

oleh -
Presiden Jokowi saat mengunjungi posko Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kemensos di halaman SDN 2 Sukamaju, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, pada Kamis siang, 24 November 2022. Anak-anak antusias menyambut kehadiran Jokowi. (Foto: Ist)

Cianjur, JENDELANASIONAL.ID – Kehadiran Presiden Joko Widodo membawa kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak penyintas bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Terlihat saat Presiden mengunjungi posko Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kemensos di halaman SDN 2 Sukamaju, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, pada Kamis siang, 24 November 2022. Anak-anak antusias menyambut kehadiran Jokowi.

“Semangat pagi! Pagi, pagi, pagi! Di mana negerimu? Di sini negeriku… Kanan negeriku… Kiri negeriku… Negeri cintaku… Indonesia,” teriak anak-anak ini penuh semangat. Bayu—seorang anak penyintas, bahkan berani mempersembahkan sebuah lagu yang tengah viral “Ojo Dibandingke” di hadapan Presiden.

Didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini, Jokowi terus tersenyum menyaksikan keberanian dan keceriaan 66 anak-anak di posko LDP. Usai memberikan anak-anak kesempatan untuk berekspresi, Jokowi langsung bertanya, “Tadi pagi sudah makan apa?”

“Nasiii,” jawab mereka serempak. Hal ini mendapat tanggapan kembali dari Jokowi, “Nasi sama apa? Ini, ada nasi sama ayam, buat kalian. Kebagian semuanya,” kata Jokowi langsung mengulurkan beberapa kotak nasi.

Pemandangan serupa terlihat pada Posko LDP Kemensos di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Jokowi didampingi Risma juga melakukan hal yang sama, berinteraksi dan membagikan kotak nasi kepada anak-anak.

Kehadiran Jokowi merupakan kunjungan kedua setelah yang pertama pada Selasa silam. Selain berinteraksi dengan anak-anak di posko LDP, Jokowi juga memastikan kebutuhan logistik terpenuhi. “Saya ingin memastikan makanan, tenda, obat-obatan, logistik, semuanya terdistribusi dengan baik,” katanya.

Sejak bencana gempa bumi melanda 7 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Kemensos mengerahkan tim dari 12 Sentra Rehabilitasi Sosial dan relawan dari beberapa daerah untuk terjun langsung melakukan pengananan bencana, sejak Senin, 24 November 2022, beberapa jam setelah gempa terjadi.

Penanganan bencana yang dilakukan Kemensos antara lain dalam hal pengungsian, yakni pemasangan tenda dan pemenuhan kebutuhan dasar penyintas yang meliputi pendistribusian bantuan logistik, permakanan, hingga LDP.

Terkait tenda dan pengungsian, dikatakan Risma, pihaknya telah memasang ratusan tenda di banyak titik di 7 kecamatan melalui perpanjang tangan timnya di lapangan. Namun, ia mengaku masih mencari desain tenda yang tepat untuk kontur geografis Cianjur.

“Kalau gempa, biasanya, meskipun rumahnya sudah roboh, mereka enggak mau meninggalkan rumah karena di dalam mungkin masih ada yang bisa diselamatkan. Nah, biasanya maunya nunggu di dekat rumah,” ujar Risma.

Tidak adanya halaman rumah dan terbatasnya jumlah lapangan terbuka di Cianjur, membuat Mensos memikirkan kembali pola dan strategi pemasangan tenda yang selama ini telah diterapkan.

Risma lantas membagikan pengalamannya menangani gempa Pasaman di Sumatera Barat pada Maret lalu. di daerah tersebut datarannya luas dan relatif rata. Saat Mensos mengirimkan tenda, penduduk bisa langusng mendirikan di sekitar rumah. “Kalau di sini (Cianjur) ‘kan beda, terjal, turun naik gitu konturnya. Rata-rata halaman rumahnya juga nggak ada. Itu yang membuat saya harus mengubah strategi,” ucapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan permakanan penyintas, Kemensos juga telah mengaktivasi dapur umum lapangan yang dikelola oleh personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) di masing-masing posko pengungsian. Saat ini, telah beroperasi 12 dapur umum, antara lain dapur umum Sukamanah dengan kapasitas 2.000 porsi, dapur umum Pendopo 3.000 porsi, dapur umum Jagakarsa 1.651 porsi, dapur umum Gasol 4.100 porsi, dapur umum Sukamaju 3.000 porsi, dan dapur umum Karangtengah 2.000 porsi.

Selanjutnya, dapur umum Cimacan mampu memproduksi 1.200 porsi, dapur umum Rancagoong 1.300 porsi, dapur umum Cikancana 1.000 porsi, dapur umum Warungkondang 2.474 porsi, dapur umum Gekbrong 1.200 porsi dan dapur umum Cugenang 1.500 porsi. Total, 24.000 paket makanan dapat diproduksi dapur umum Kemensos setiap harinya.

“Masing-masing dapur umum mampu memproduksi makanan 1.000 sampai 4.000 nasi bungkus per hari untuk penyintas di setiap lokasi pengungsian,” kata Risma.

Meski begitu, pihaknya mengaku timnya masih menemui kendala dalam penanganan bencana gempa Cianjur yakni sulitnya mendapatkan air bersih untuk proses memasak, MCK, dan sanitasi yang lainnya.

Terkait kesulitan air bersih yang dialami penyintas ini, Risma menyatakan, Kemensos mulai mengambil langkah membuat sumur bor. Salah satunya, yang telah dilakukan di lokasi pengungsian lapangan Jagaraksa, Kecamatan Warungkondang. “Cara ini ditempuh agar kendala kesulitan air bersih di posko itu bisa segera teratasi sehingga tidak mengganggu jalannya pelayanan kepada masyarakat terdampak gempa Cianjur,” kata dia. (mwd)