Rapid Response Gempa Cianjur Berakhir, Caritas Indonesia Melayani Tanpa Sekat

oleh -
Team Caritas dan warga berkumpul untuk acara Closing Program Rapid Response Gempa Cianjur di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang. (Foto: Caritas Indonesia)

Sarampad, JENDELANASIONAL.ID – Pagi itu matahari bersinar cerah di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Tampak beberapa warga masih bergotong royong membersihkan puing-puing rumah mereka yang hancur akibat gempa yang mengguncang desa mereka pada tanggal 21 November 2022 silam.

Di antara reruntuhan yang berserakan, tampak tenda-tenda besar bantuan dari Caritas Indonesia berdiri. Dua di antaranya dibiarkan terbuka, dialasi terpal baru yang bersih dan beberapa kursi plastik berjejer di sisi kanan dan kiri tenda.

Hari itu, secara khusus, warga mempersiapkan acara Closing Program Rapid Response Gempa Cianjur di desa mereka, setelah selama dua bulan penuh Biro Caritas Bogor yang didukung oleh Jaringan Nasional Caritas Indonesia melaksanakan kegiatan kemanusiaan di desa tersebut, juga di tiga desa lainnya.

Selama dua bulan, sejak 10 Desember 2022 hingga 9 Februari 2023, Caritas Indonesia melaksanakan program Rapid Response dengan membagikan 4 paket bantuan yang berupa Shelter Kit, Alat Pertukangan, Alat Rumah Tangga, dan Hygiene Kit untuk 350 KK penerima manfaat di empat desa yaitu Desa Sarampad di Kecamatan Cugenang, Desa Bunisari, Desa Mekar Wangi, dan Desa Tegallega di Kecamatan Warung Kondang, serta membangun sarana air bersih bagi warga Desa Sarampad berupa 7 titik sumur bor dan revitalisasi sumber air lengkap dengan bak filtrasi dan instalasinya yang dapat dimanfaatkan oleh sekitar 500 KK.

Dalam pelaksanaannya, Biro Caritas Bogor yang bertindak selaku implementator program ini didukung oleh para staf dan relawan Caritas-Caritas Keuskupan dari Wilayah Jawa, di antaranya Tim Solidaritas Kemanusiaan Keuskupan Malang (TSKKM), KARINAKAS, Caritas Bandung, dan juga Lembaga Daya Dharma (LDD) Keuskupan Agung Jakarta. Bahkan para frater OSC Bandung juga turut membantu sehingga kegiatan kemanusiaan ini dapat berjalan dan diterima dengan baik oleh warga setempat.

Ketua RT02, Oyeh, saat menyampaikan testimoninya. (Foto: Caritas Indonesia)

Sesuai yang direncanakan, acara Closing Program Rapid Response Gempa Cianjur dimulai pukul 10.00 WIB yang dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh perwakilan warga setempat. Selain Koordinator Program beserta para staf dan relawan, acara ini juga dihadiri oleh Direktur Biro Caritas Keuskupan Bogor Romo Yulius Eko Priyambodo, Anggota Badan Pengurus Caritas Indonesia Romo Ewaldus, dan Rm. Eka Aldianto, O.Carm, Direktur Eksekutif Caritas Indonesia Romo Fredy Rante Taruk, Direktur Lembaga Daya Dharma KAJ Romo Adrianus Suyadi, Direktur Caritas Bandung Romo Agustinus Darwanto, perwakilan pemerintah Desa Sarampad, Tegallega, Bunisari, dan Mekar Wangi, beserta perwakilan warga terdampak dari masing-masing desa.

 

Bangkit dari Keterpurukan

Dalam kesempatan ini Romo Yulius Eko Priyambodo selaku Direktur Biro Caritas Bogor dalam sambutannya menyampaikan bahwa Caritas melakukan kegiatan ini karena dasar cinta kasih dan berharap agar apa yang sudah diserahkan untuk warga terdampak dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya supaya warga kembali bangkit dari keterpurukan akibat bencana.

Sementara itu Sekretaris Desa Sarampad, Dadan Suhendi, mewakili pemerintah desa setempat pada kesempatan yang sama menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan-bantuan yang telah diberikan untuk warganya – terutama bantuan penyediaan air bersih – dan menyerukan kepada warga Sarampad untuk kembali bangkit.

“Di Desa Sarampad, 40 jiwa meninggal dunia akibat gempa, 2000 lebih rumah warganya rusak – 1300 di antaranya rusak berat. Oleh karena itu bantuan-bantuan yang disampaikan oleh Caritas sungguh amat membantu, dan berharap agar Caritas dapat terus menjaga tali persaudaraan yang selama ini telah terjalin,” ujar Romo Yulius seperti dikutip dari siaran pers Caritas Indonesia.

Oyeh selaku ketua RT02/RW02 Desa Sarampad dalam testimoninya, selain berterima kasih juga menyatakan kekagumannya kepada Caritas, karena dalam salah satu paket bantuan yang diterima warganya juga terdapat dua lembar sarung.

“Caritas memperhatikan dan mendukung kebutuhan warganya untuk beribadah, terutama karena sudah menjelang bulan Ramadan,” kata Oyeh.

“Terlepas dari isu-isu yang berkembang di luar, Caritas tetap diterima dengan baik oleh warga Sarampad karena Caritas tulus membantu warganya tanpa sekat dan kepentingan selain karena alasan kemanusiaan,” tambahnya.

Perwakilan warga kampung Tegal Panjang, Desa Sarampad, Agus, selain menyampaikan rasa terima kasih juga menyatakan bahwa bantuan-bantuan Caritas sangat dirasakan manfaatnya oleh warga kampung Tegal Panjang, terutama penyediaan air bersih. Beliau menceritakan betapa sulitnya kehidupan setelah sumber air di sumur-sumur warga menghilang karena gempa. Karena itu warga berjanji akan tetap merawat sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh anak cucu kelak.

Bahkan Abah Uloh, warga setempat yang turut menyampaikan testimoni menyampaikan bahwa, “Apa yang dilakukan oleh Caritas ini bukanlah usaha dari manusia, melainkan dari Tuhan sendiri yang sudah berkehendak.” Semua itu nampak dalam usaha Caritas menyediakan air bersih bukan hanya untuk rumah-rumah warga, melainkan juga di tempat-tempat ibadah dan Pesantren.

Direktur Eksekutif Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk dalam sambutannya menekankan pentingnya perilaku masyarakat tangguh bencana pada acara Closing Program RR gempa Cianjur. (Foto: Caritas Indonesia)

Menanggapi hal itu RD. Fredy Rante Taruk selaku Direktur Eksekutif Caritas Indonesia menyampaikan bahwa Caritas adalah bagian dari keluarga manusia yang menyadari bahwa manusia tetap akan saling membantu dalam setiap kesulitan.

“Tidak ada satupun batasan yang menghalangi bagi Caritas dalam membantu sesama,” Romo Fredy menegaskan.

Beliau juga mengingatkan akan pentingnya perilaku kesiapan dan ketangguhan bencana, mengingat ancaman bencana semakin nyata dimana-mana.

“Program kesiapsiagaan bencana untuk masyarakat adalah hal yang amat penting dan harus segera diimplementasikan, dan Caritas akan dengan senang hati bekerja sama membantu dalam melaksanakan program itu,” kata Romo Fredy.

Selanjutnya beliau juga menyatakan terima kasih karena selama berkegiatan, Caritas dapat diterima dengan baik oleh warga dan karena kerelaan warga untuk menerima bantuan-bantuan dari Caritas.

Sebelum rangkaian acara Closing Program Rapid Response Gempa Cianjur diakhiri, para hadirin berkesempatan untuk mengunjungi lokasi program penyediaan air bersih di dua tempat yang berbeda, yaitu lokasi sumur bor yang berada di Masjid Jami’ di RT01/RW02  dan di Pesantren Al Mutma’inah asuhan Ustad Ujang Miftah di kampung Salakawung, Desa Sarampad. Pada kesempatan kunjungan ini Ustad Ujang menyatakan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan sumur bor beserta instalasinya ini.

“Berkat sumur ini warga Pesantren dan warga sekitar tidak kesulitan lagi dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih,” kata Ustad Ujang.

Tidak lupa Ustad Ujang juga mendoakan Caritas agar selalu diberkati dalam pelayanan kemanusiaannya.

Hujan gerimis sempat mewarnai akhir acara ini, yang oleh warga setempat dimaknai sebagai pertanda bahwa Tuhan memberkati kehadiran Caritas untuk kebangkitan warga Cianjur, khususnya di Desa Sarampad yang tertimpa bencana. Terima kasih kepada warga Sarampad atas ketulusannya menerima Caritas sebagai saudara dalam kemanusiaan.

Semoga dengan berakhirnya Program Rapid Response Gempa Cianjur di desa ini, tidak mengakhiri ikatan persaudaraan yang selama ini telah terjalin, dan semoga kehadiran Gereja yang berbela rasa semakin nyata di tengah masyarakat yang tertimpa bencana. (mdk)