Saat Presiden Jokowi dan Anak Yatim Rayakan Maulid Nabi di Istana Bogor

oleh -
Presiden Jokowi saat menyampaikan arahan dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/11) malam. (Foto: Setkab.go.id)

BOGOR-Ada pemandangan yang berbeda pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1439 H/2017 M yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (30/11/2017).

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin melalui siaran pers, Jumat pagi mengatakan, tahun ini Presiden Joko Widodo tidak hanya mengundang ketua lembaga tinggi negara, pejabat negara dan duta besar negara sahabat, tapi juga mengundang 50 anak yatim piatu dari Kota Bogor dan mereka duduk di barisan terdepan.

Sebelum acara dimulai, tampak beberapa undangan berbincang dengan anak-anak yatim itu. Sesekali ada yang bersenda gurau dengan mereka.

Saat dimulai acara, anak-anak yatim itu mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tertib. Tampak sesekali mereka ingin melihat posisi Presiden yang berada sangat dekat dari mereka.

Selepas acara, Presiden menghampiri satu per satu anak-anak yatim yang hadir untuk bersalaman dan memberikan mereka bingkisan.

Sebelumnya, dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/11) malam, Presiden Jokowi mengingatkan misi kenabian yang diperintahkan Allah SWT. Misi kenabian yang pertama adalah mengajak manusia bertakwa. Misi kenabian kedua adalah kesalehan sosial.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan misi kenabian diwujudkan dalam kesalehan individu dan sosial.

“Keberhasilan Nabi Muhammad membangun kota Madinah adalah contoh bagaimana kita bisa membangun Madinah-Madinah yang baru,” ujar Presiden Jokowi.

Piagam Madinah, lanjut Presiden, merupakan terobosan yang besar bukti penghormatan kepada hukum yang menjaga kepentingan bersama. Kepala Negara menyampaikan tugas semua untuk melanjutkan misi kenabian yang rahmatan lil alamin.

Anak-anak, menurut Presiden, harus diajarkan kesantunan, kebaikan, dan menghormati hukum. Ia melanjutkan bahwa yang kaya harus membantu yang miskin. Hal itulah yang harus dilakukan oleh Bank Mikro dan program kesejahteraan lainnya seperti KIS, KIP, dan PKH.

“Semoga maulid nabi menjadi pintu bagi Indonesia untuk menjadi negara yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghaaffur,” pungkas Presiden.

Ceramah peringatan Maulid Nabi Muhammad disampaikan oleh Habib Jindan bin Novel bin Jindan bin Salim bin Jindan, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fachriyah, Tangerang.

Turut hadir dalam acara kali ini Menko Polhukam Wiranto, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan KSP Teten Masduki, serta para duta besar perwakilan negara sahabat.