Sembilan Tokoh Agama dan Kepercayaan Hasilkan “Deklarasi Atma Jaya”

oleh -
Para tokoh agama dan kepercayaan menghasilkan Dokumen Abu Dhabi dalam Seminar di Universitas Atma Jaya, Jakarta, 25 Januari 2023. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Sembilan pemuka agama dan kepercayaan Indonesia berkumpul di Jakarta dan menyepakati deklarasi Atma Jaya dalam rangka mendorong penyelesaian masalah kemanusiaan yang terjadi di Tanah Air.

Acara tersebut berlangsung di kampus Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Jakarta dalam bentuk seminar nasional bertema “Menghidupkan Dokumen Abu Dhabi dalam Persaudaraan Sejati untuk Dialog Karya dan Bekerjasama dalam Gerakan Mengatasi Masalah Kemanusiaan” pada Rabu (25/1).

Acara dibuka oleh Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo selaku Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya, sekaligus Uskup Keuskupan Agung Jakarta dan dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Agama Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Abu Rokhmad.

Kegiatan tersebut juga menghasilkan Deklarasi Atma Jaya yang ditandatangani oleh para pemuka agama dan kepercayaan yang diserahkan kepada Kementerian Agama selaku wakil pemerintah.  Nantinya Kemenag diharapkan menjadi fasilitator tindak lanjut dari seminar yang dihadiri 350 peserta yang merupakan pemimpin umat lintas agama dan kepercayaan, mahasiswa, para tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, maupun LSM.

Deklarasi Atma Jaya ini merupakan hasil dari dialog, yang secara umum berisikan hal sebagai berikut. “Memperhatikan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dari segi agama, ras, suku, budaya; bahwa hubungan antara anak bangsa kerap kali diganggu oleh kepentingan politik dan kepentingan-kepentingan lain yang tidak terpuji; dan bahwa masa depan kehidupan keagamaan dan kebangsaan ditentukan oleh usaha menghidupkan persaudaraan sejati antara umat lintas agama dan kepercayaan”.

Selanjutnya para pemimpin umat lintas agama dan kepercayaan serta pimpinan Yayasan Atma Jaya dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya bersepakat dan menyatakan:

  1. Mendukung semua pihak dalam upaya menegakkan kemanusiaan dan persaudaraan sejati antara umat lintas agama dan kepercayaan;
  2. Mengutamakan pendekatan damai tanpa kekerasan dalam menyelesaikan segala konflik nasional dengan mengutamakan hak asasi setiap warga, kesetaraan, keadilan, dan belas kasih;
  3. Melibatkan orang muda dan mahasiswa dalam aksi-aksi nyata membangun relasi persaudaraan lintas agama dan kepercayaan dalam rangka merawat kebinekaan;
  4. Mengembangkan kerja sama perguruan tinggi, umat Lintas agama dan kepercayaan untuk memperkuat persaudaraan kebangsaan;
  5. Mengecam dan menolak keras terorisme dan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan ajaran agama dan kepercayaan.

Dengan menghidupkan Dokumen Abu Dhabi dalam dialog karya ini diharapkan dapat mewujudkan gerakan bersama untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan tanpa memandang perbedaan terutama oleh generasi muda dan komponen masyarakat lainnya yang bergotong royong mengatasi masalah riil kemanusiaan. (MWD)