Sembuhkan Luka Masa Lalu Agar Jadi OMK yang Berguna

oleh -
ISKA DPD Sumut

MEDAN-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) Sumatera Utara (Sumut) mengadakan pelatihan metode kontemplasi kepada perwakilan Orang Muda Katolik (OMK) se-Keuskupan Agung Medan (KAM).

Kegiatan pelatihan ini dibawakan dalam bentuk seminar yang bertemakan “Memaknai Panggilan Hidup, Menghadirkan Kasih dan Pengampunan dalam Pergaulan Keseharian”,Sabtu (21/10/2017) di Gedung Catholic Center Medan, Sumut.

Seminar ini merupakan lanjutan dari seminar sebelumnya, (14/10), yang dibawakan langsung oleh pembicara tingkat internasional dan nasional: Ir. Martinus Tjendana, M.Psi dan Johannes Williem. Sementara pada pertemuan kedua (21/10) dibawakan langsung oleh seorang penulis buku Ir. Andreas Hartono M.M.

Andreas mengajak peserta untuk mengenali energi emosi yang terbenam di dalam diri serta membangun dialog interaktif antara pikiran, tubuh, emosi dan spirit supaya mampu mengendalikannya. Akan terasa sakit dan nyeri ketika seseorang bisa masuk menyelam ke dalam diri sendiri dan berusaha mencari bagian mana yang menyimpan rasa sakit itu.

Lalu peserta mempelajari teknik pengolahan batin dan berdamai dengan diri sendiri. Pada sesi ini, seluruh peserta praktik dengan metode kontemplasi untuk masuk ke masa lalu dan menyelesaikan luka batin yang belum terselesaikan.

“Jika luka batin ini belum terselesaikan, maka ia dapat menjadi penghalang seseorang untuk maju dan meyakini potensi dalam diri. Seseorang harus mampu berdamai dengan diri sendiri untuk dapat berdamai dengan orang lain dan lingkungannya,” ujar Andreas.

Peserta yang dihadiri 26 orang ini sangat antusias dan merasa senang saat diberikan kesempatan untuk mengikuti seminar yang sangat berguna sebagai bekal dalam berkarya dimanapun mereka berada nantinya.

“Awalnya saya kurang percaya dengan hal yang seperti ini. Masa ia sih? Tapi setelah saya mulai fokus dan mau membuka diri, maka sangat terasa efeknya. Saya sampai meronta karena memang saya agak payah nurut saat dibilang jangan marah, ya saya semakin marah,” ujar Erik Friendika Sitepu salah satu peserta.

Hal yang sama disampaikan Jaya Gabriel F.Sipayung, perwakilan dari St. Fransiskus Asisi Berastagi. Katanya, “Saya sangat bersyukur bisa mengikuti seminar ini. Semoga kita semakin semangat sebagai kaum muda. Sukses terus ISKA.”

“Terima kasih kepada ISKA sudah menyelenggarakan seminar dari minggu lalu tentang Hipnotis dan juga hari ini tentang kontemplasi. Semoga semua ilmu yang kita dapatkan dapat kita aplikasikan di OMK kita masing-masing,” ujar Mariani Sitanggang.

Keseluruhan acara seminar yang telah terlaksana selama dua tahap ini ditutup oleh Ihot Rumapea SP yang merupakan wakil bendahara ISKA Sumatera Utara.

Ihot mengatakan bahwa acara ini adalah wujud kepedulian ISKA untuk mendukung kaum muda dalam berkarya dan semakin mengenali sisi positif di dalam diri untuk mampu berkembang dan berbuah.

“Kalian sebagai generasi penerus bangsa dan Gereja harus sadar bahwa kalian memiliki potensi. Semoga kalian bisa menjadi calon sarjana yang berguna untuk bangsa, Gereja dan masyarakat,” tegas Ihot.

Melalui acara seminar ini, ISKA yang berkerjasama dengan Komisi Kepemudaaan (Komkep) mewadahi kaum muda yang merupakan generasi penerus bangsa. OMK diharapkan dapat mengeksplor diri sesuai dengan ritme perkembangan zaman.

“Menjadi murid Yesus yang sejati tidak gampang, maka kita yang masih diberikan kesempatan olehNya harus bisa mengimplementasikan kasih yang mampu memaafkan di dalam kehidupan. Berat memang, tapi sebagai pengikut-Nya kita harus bisa memandang dunia dengan kacamata berbeda dan siap dalam tugas perutusan-Nya,” ujar Andreas menutup acara seminar.