Sinta Nuriyah: Semoga Wartawan Katolik Bisa Menyampaikan Berita yang Jujur

oleh -
Ketua Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Hargo Mandirahardjo, yang didapuk memberikan penghargaan kepada Sinta Nuriyah Wahid, pada malam penghargaan oleh PWKI di gedung Lemhannas, Jakarta, Jumat (25/12019). (Foto: JN)

Jakarta, JENDELANASIONAL.COM — Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) menggelar acara buka tahun bersama di Gedung Dwi Warna, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta Pusat, Jumat (25/1).

Dalam kesempatan tersebut, PWKI juga sekaligus memberikan ucapan terima kasih kepada sejumlah tokoh bangsa yang dikemas dalam tema “Terima Kasihku Padamu”. Para tokoh bangsa itu dianggap telah memberi pengaruh, mewarnai, sekaligus menentukan perjalanan panjang bangsa dan negara Indonesia.

Penghargaan diberikan kepada Wakil Presiden M Jusuf Kalla, Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo, Buya Syafii Maarif, KH Ahmad Mustofa Bisri, Hj Sinta Nuriyah Wahid, Harry Tjan Silalahi, dan Martha Tilaar.

Salah satu penerima penghargaan, Sinta Nuriyah Wahid mengakui bahwa dirinya tidak menyangka mendapatkan penghargaan ucapan terima kasih dari PWKI.

“Saya tidak menyangka dan tidak menduga pada malam hari ini mendapat penghargaan yang luar biasa dari PWKI. Saya bangga dianggap telah memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara ini,” kata Sinta.

Istri presiden keempat KH Abdurrahman Wahid itu juga mengaku bahwa belum memberikan apa pun bagi bangsa dan negara Indonesia. Namun demikian, apa pun yang dilakukannya adalah berdasarkan kemauan hati.

“Saya ini hanyalah seorang pekerja tentang apa yang saya tahu, mengerti, dan apa yang bisa saya lakukan. Saya tidak mempunyai apa-apa kecuali hati. Itu yang bisa saya berikan buat bangsa dan negara ini,” ungkapnya.

Menurut Sinta, terkait masalah toleransi, dirinya mengaku tidak pernah mengenal lelah untuk terus menyuarakan, karena masalah toleransi juga sebenarnya telah diajarkan dalam agama. “Soal toleransi, saya lakukan atas kesadaran. Juga atas apa yang diajarkan agama saya, agama Islam. Masalah kesetaraan gender, juga berasal dari ajaran agama. Saya hanya bisa berbuat dengan hati. Alhamdulilah, bisa diterima,” ungkapnya.

Ditanya terkait nasihatnya untuk para wartawan, Sinta mengatakan “Di tengah berita hoaks yang berseliweran, semoga Wartawan Katolik bisa menyampaikan berita yang jujur, yang tidak membuat orang lain dirugikan”.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), Letjen (Pur) Kiki Syahnakri, Danjen Kopassus Mayjen Nyoman Cantiasa, Gubernur Akademi TNI Angkatan LAut (AAL) Laksda Edi Sutjipto, pengamat politik CSIS J Kristiadi, Wakasau yang diwakilkan Marsekal Pertama Gustaf Broogman, pengusaha Franciscus Welirang, dan putri Hasjim Djoyohadikusumo yang juga Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati.

Hadir juga Ketua Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Hargo Mandirahardjo, yang didapuk memberikan penghargaan kepada Sinta Nuriyah Wahid. (Ryman)