Surat Jokowi Untuk Paus Fransiskus: Katolik Indonesia Bermartabat Untuk NKRI

oleh -
Utusan khusus Presiden Joko Widodo, Luhut B Pandjaitan saat bertemu Bapa Suci yang juga pemimpim Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus

Oleh: Pater Tuan Kopong MSF

Vatikan punya suara yang bisa didengar, karena Vatikan melalui Paus Fransiskus selalu mengedepankan masalah kemanusiaan, kata Luhut Pandjaitan ketika menemui Bapak Suci Paus Fransiskus untuk menyampaikan surat dari Pak Jokowi yang meminta Santo Papa untuk membantu menyuarakan suara kemanusiaan terkait persoalan industri kelapa sawit Indonesia menyusul adanya rencana pelarangan Uni Eropa penggunaan biodiesel berbahan dasar minyak sawit mentah di Eropa (Tempo, 26 April 2018).

Terlepas dari apa yang akan menjadi sikap Bapak Suci terkait surat Pak Jokowi yang disampaikan Pak Luhut, namun saya meyakini bahwa Santo Papa Fransiskus tidak akan pernah melupakan Seruan Kemanusiaan dan Penyelamatan Lingkungan Hidup serta Ekologi dalam Ensiklik Beliau; ‘Laudato Si’ (Memelihara Bumi sebagai Rumah Kita Bersama).

Yang membanggakan bagi saya adalah Surat seorang Presiden Indonesia Jokowi, ditengah hiruk pikuk isu sara yang menerpa Beliau menyongsong pilpres 2019 (yang bisa jadi dengan surat itu isu baru mulai dimainkan bahwa Jokowi adalah ‘kafir’), Pak Jokowi justru mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik seluruh dunia, yang mana selama ini umat Katolik Indonesia semua juga tahu bahwa stigma ‘kafir’ selalu disematkan kepada mereka.

Surat Presiden Jokowi kepada Santo Papa Fransiskus mau menegaskan sebuah penghargaan dan penghormatan Jokowi bagi umat Katolik khususnya bahwa umat Katolik Indonesia memiliki peran besar bagi bangsa Indonesia dan Pancasila.