Survei: Ma’ruf Penjaga Jokowi dari Terpaan, Bukan Pendongkrak Suara

oleh -
Mar'ruf Amin, Cawapres RI. (Foto: ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.COM — Charta Politika Indonesia menyebutkan bahwa kontribusi sosok calon wakil presiden (cawapres) Ma’ruf Amin terhadap tingkat keterpilihan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada pemilihan presiden 2019 terbilang kecil.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan bahwa hasil survei pihaknya menyebutkan yang memilih pasangan calon nomor urut 01 itu karena suka terhadap figur Ma’ruf Amin hanya sebesar 0,2 persen responden.

“Masih kecil sekali bagaimana faktor Ma’ruf sebagai cawapres menjadi insentif elektoral. Dari keseluruhan pemilih Jokowi-Ma’ruf hanya 0,2 persen yang katakan karena suka Kiai Ma’ruf,” ujar pada peluncuran hasil survei di kantornya, Jakarta, Rabu (16/1).

Penyebabnya, kata Yunarto, ialah karena posisi Ma’ruf yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, sebagai penjaga Jokowi dari terpaan isu anti-Islam dan bukan sebagai pendongkrak suara.

“Kedua, ada faktor Jokowi unggul. Jadi tidak perlu lagi memaksakan faktor baru sebagai pendongkrak, termasuk memaksakan faktor wakil sebagai pendongkrak,” ucapnya.

Di pihak lain, lanjut Yunarto, dampak elektoral Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto masih lebih tinggi ketimbang Ma’ruf terhadap Jokowi. Sebanyak 2,5 persen mengaku memilih pasangan calon nomor urut 02 karena suka terhadap figur Sandiaga.

“Angkanya masih sedikit lebih besar dibandingkan dengan Kiai Ma’ruf ketika kita uji dalam insentif elektoral,” ujar dia.

Lebih lanjut, Yunarto mengatakan alasan responden memilih kedua pasang calon adalah karena sosok sang capres. Alasan yang paling banyak disebutkan pemilih Jokowi-Ma’ruf adalah karena kinerja Jokowi selama menjadi presiden dinilai bagus dan berpengalaman.

Sementara itu, tidak terlihat alasan dominan masyarakat di dalam menjatuhkan pilihannya terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, faktor karakter kepemimpinan yang tegas, berjiwa sosial tinggi, dan kesukaan terhadap Prabowo menjadi tiga alasan utama pemilih pasangan calon nomor urut 02 itu.

Dalam survei Charta Politika itu juga disebutkan bahwa pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul dengan perolehan suara 53,2 persen, sementara pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh suara 34,1 persen.

Survei yang dilakukan pada 22 Desember 2018-2 Januari 2019 itu menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan jumlah sampel 2.000 responden dan margin of error plus minus 2,9 persen serta pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Ryman)