Survei Pilpres 2024: Ganjar Tertinggi, Disusul Prabowo dan Anies

oleh -
Survei pilpres 2024. (Foto: Ilustrasi)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Lembaga survei Indikator merilis survei nasional terkait pilihan calon presiden 2024. Hasilnya, Ganjar Pranowo menduduki tempat teratas pilihan responden. Kemudian disusul Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sementara di urutan paling buntut yaitu Kepala BIN, Budi Gunawan.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Indikator sudah melakukan survei pilihan capres ini beberapa kali. Burhanuddin mengatakan Ganjar Pranowo selalu menduduki tingkat pertama dalam 3 survei terakhir.

Hasil survei ini menyatakan Ganjar Pranowo memiliki jumlah suara tertinggi, yakni sebesar 18,7%, disusul Prabowo Subianto 16,8%, dan Anies Baswedan 14,4%.

“Bulan September ini kita melakukan lagi survei dan hasilnya Ganjar berada di tingkat pertama di 3 survei terakhir. Kemudian disusul Pak Prabowo dan Anies Baswedan di tingkat ketiga ini juga stagnan posisinya,” kata Burhanuddin, dalam hasil survei terbaru bertajuk “Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi”, Sabtu (25/10/2020).

Ini hasil survei Indikator Politik terhadap 15 nama yang diajukan kepada responden:

Ganjar Pranowo 18,7%
Prabowo Subianto 16,8%
Anies Baswedan 14,4%
Sandiaga Salahuddin Uno 8,8%
Ridwan Kamil 7,6%
Agus Harimurti Yudhoyono 4,2%
Khofifah Indar Parawansa 4,0%
Gatot Nurmantyo 1,4%
M. Mahfud MD 1,3%
Airlangga Hartarto 1,2%
Puan Maharani 0,9%
Erick Thohir 0,8%
Tito Karnavian 0,4 %
Muhaimin Iskandar 0,2%
Budi Gunawan 0,1%

 

Gerindra Naik Paling Signifikan

Sedangkan terkait elektabilitas partai politik, Burhanuddin menyebut Partai Gerindra naik secara signifikan. Kemudian PDIP berada di kondisi stagnan. Partai lain yang juga naik elektabilitasnya adalah Demokrat dan PKS.

“Partai Gerindra naik kencang, PDIP stagnan, Demokrat dan PKS juga naik, paling tinggi Gerindra,” katanya.

Burhanuddin menduga naiknya elektabilitas Partai Gerindra karena kemampuannya memainkan dua kartu. Dijelaskannya, Gerindra saat ini berada dalam pemerintahan, tapi di sisi lain partai ini juga memiliki beberapa tokoh yang tetap mengkritik pemerintah sehingga memberikan keseimbangan pemilih.

“Saya menduga Gerindra naik karena mampu menaikkan dua kartu, satu bagian dari pemerintah mendapatkan intensif tapi di sisi lain masih menjaga figur kritis yang merawat Gerindra lama, misalnya seperti Fadli Zon, Andre Rosiade masih kencang kalau pemerintah nggak ada bedanya. Nah itu mampu menjaga basis Gerindra, mampu mempenetrasi pemilih yang propemerintah,” ucapnya.

Survei ini dilakukan pada 24-30 September 2020 dengan responden sebanyak 1.200 orang dipilih secara acak. Metode survei dilakukan dengan wawancara via telepon dengan margin of error sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Seluruh responden terdistribusi secara acak dan proporsional. (Ryman)