Tak Bertemu Presiden Jokowi, Christiany Paruntu Batal Jadi Menteri

oleh -
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu di Istana, Jakarta, Senin (21/10). (Foto: Bisnis24.com)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID –Christiany Eugenia (Tetti) Paruntu datang ke Istana mengenakan kemeja putih, Senin pagi (21/10). Semua camera wartawan mengarah pada Bupati Bupati Minahasa Selatan itu. Betapa tidak, pagi itu Istana kedatangan para tamu yang semuanya mengenakan kemeja putih. Mereka itu adalah tamu yang diundang oleh Presiden Jokowi, yang akan segera mengisi kabinet Indonesia Kerja jilid II.

Satu demi satu para tamu undangan datang dan keluar. Tamu yang datang pertama yaitu Mahfud MD. Setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi, dengan wajah sumringah, Mahfud mengatakan dia diajak presiden berbicara mulai dari isu penegakkan HAM, hukum, pemberantasan korupsi hingga soal deradikalisasi.

Setelah itu muncul Nadiem Makarim, Wishnutama hingga Eric Thohir. Mereka semuanya masuk dan keluar menjumpai wartawan melalui pintu depan. Namun, lain halnya dengan Christiany Paruntu. Dia masuk melewati pintu depan, namun keluar melalui pintu lain.

Para wartawan pun bertanya-tanya tentang nasib Teti Paruntu.

Setelah agak lama, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menghampiri wartawan untuk menjelaskan keberadaan Tetti Paruntu di Istana pagi itu.

Menurut Bey, pihak Istana membenarkan bahwa Tetty Paruntu menjadi salah satu sosok yang diusulkan oleh Partai Golkar sebagai calon menteri di kabinet mendatang.

Namun, Bey Machmudin mengatakan bahwa Tetty Paruntu tidak jadi bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Tetty Paruntu hanya bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di lingkungan Istana Negara.

Dengan demikian, Bey mengatakan Tetty batal jadi calon menteri Jokowi. “Ya karena tidak bertemu ya tidak jadi (calon menteri),” sambungnya.

Setelah itu, Tetty Paruntu langsung meninggalkan kompleks Istana Negara.

Menggapi hal itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan bahwa tidak mungkin Teti Paruntu datang ke Istana tanpa diundang.

“Tidak mungkin Ibu Teti datang ke Istana. Kalau ini pertemuan antara partai politik dengan Airlangga Hartarto, tidak mungkin pertemuan dilakukan di Istana, bisa saja di DPP Slipi (Kantor DPP Partai Golkar), atau juga bisa di DPR. Jadi, Mba Tetty seakan menjadi tamu yang tak diundang,” ujarnya.

Karena itu, Adi mengatakan, harus ada juru bicara Istana yang menjelaskan hal itu semua kepada publik. “Hal ini agar menjadi terang benderang,” ujarnya. (Very)