Terima Mural Bahaya Rokok, KSP Junjung Tinggi Perlindungan Anak dan Remaja

oleh -
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menerima mural tentang bahaya rokok buatan tangan anak-anak muda yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Kesehatan (KOMPAK), Senin (22/11), di Gedung Bina Graha, Jakarta.

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Kantor Staf Presiden (KSP) siap menampung aspirasi dan berdiskusi aktif dengan anak-anak muda yang memiliki perhatian khusus terhadap permasalahan di negeri ini. Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menegaskan pesan tersebut saat menerima langsung sekelompok anak-anak muda di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (22/11).

Koalisi Masyarakat Peduli Kesehatan (KOMPAK) menyerahkan mural buatan tangan lebih dari 1000 anak muda yang mengilustrasikan bahaya rokok kepada Kepala Staf Kepresidenan.

“Sebenarnya tujuan kami datang kemari berangkat dari keresahan kami terhadap perilaku merokok anak usia 10-18 tahun yang merupakan korban dari industri rokok. Kami menyayangkan ketiadaan regulasi yang mengatur pembuatan, peredaran dan iklan rokok. Bahkan, saat ini rokok elektrik sudah banyak digunakan anak-anak,” kata Rama Tantra, perwakilan dari Indonesian Youth Council for Tobacco Control (IYCTC), Senin (22/11).

Tujuan mereka datang ke Gedung Bina Graha adalah juga untuk meminta Presiden Joko Widodo untuk segera melakukan revisi PP No. 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.

Sebelumnya, Rama dan sekitar 80 anak muda lainnya melakukan aksi kreatif parade mural Hari Kesehatan Nasional di Kawasan Taman Patung Kuda, Jakarta, Rabu (17/11).

Anak-anak muda ini mengkampanyekan gerakan #Delapankomatujuh untuk mendukung tujuan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 (RPJMN) yang menargetkan penurunan prevalensi merokok pada usia anak dan remaja dari 9,4 menjadi 8,7 pada tahun 2024.

Kini setelah diterima langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan, Rama dan kawan-kawan mengaku sangat lega dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Pemerintah.

“KSP sangat terbuka untuk mendengarkan aspirasi dan berdiskusi dengan masyarakat, termasuk juga anak muda. Bonus demografi 2030 ini sudah dekat dan momen ini hanya terjadi sekali dalam sejarah negara modern, oleh karena itu anak muda adalah aset yang perlu didengarkan dan disiapkan dengan baik,” kata Joanes Joko, Tenaga Ahli Utama KSP.

KSP melaksanakan fungsi memberikan dukungan percepatan pelaksanaan, monitor dan evaluasi program prioritas nasional dan isu strategis. Jika program-program prioritas nasional tersebut dalam pelaksanaannya mengalami hambatan, maka KSP akan bergerak untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Isu kesehatan anak adalah salah satu kebijakan yang menjadi perhatian pemerintah. Oleh karenanya, permasalahan rokok yang mengganggu kesehatan anak ini juga menjadi tugas bagi KSP untuk dikawal dan ditemukan solusinya,” kata Tenaga Ahli KSP Erlinda.

Selain itu, Erlinda juga menjamin bahwa KSP akan selalu menjunjung tinggi jaminan perlindungan untuk anak-anak dan remaja. ***