DENPASAR- Setelah Senin pagi (11/12/2017) mengalami erupsi, aktivitas Gunung Agung siang ini masih cukup tinggi.
Pusat Vulkanologi Meteorologi Bencana dan Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, dari CCTV Batulompeh teramati kolom asap disertai abu setinggi 2000 meter di atas puncak Gunung Agung.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Agung mengalami erupsi pada pukul 05:49 WITA, dengan asap kawah kelabu tebal setinggi 2500 meter, dan tekanan sedang condong ke arah barat.
Cuaca di sekitar gunung berawan dan mendung. “Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 23-23 °C dan kelembaban udara 87-88 %,” demikian siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (11/12/2017) pagi ini.
Sementara secara visual, gunung terlihat tertutup kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 1000-2500 m di atas puncak kawah.
Terkait letusan, tercatat letusan 1 kali dengan amplitudo : 25 mm, dan durasi: 135 detik. Gempa hembusan berjumlah 14, amplitudo : 10-25 mm, dengan durasi : 65-160 detik. Gempa dengan low frekuensi sejumlah 8 kali, dengan amplitudo : 5-10 mm, dan durasi: 45-70 detik. Sedangkan gempa vulkanik dalam mencapai 3 kali dengan amplitudo : 5-10 mm, S-P : 1-3 detik, dan durasi : 13-23 detik.
Hingga sejauh ini, tingkat aktivitas Gunung Agung masih pada level 4 atau status Awas.
Karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Agung atau para pendaki, pengunjung, dan wisatawan diimbau tidak berada, dan melakukan pendakian atau aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di radius 8 km dari kawah gunung. Juga di sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah gunug.
“Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru”.
Facebook
Google +