Tersingkir dari Orbit Politik, Peluang JK Hantarkan Anies di Pilpres 2024 Kian Kecil

oleh -
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: Ant)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Kekuatan politik mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla kini semakin meredup. Karena itu, kans JK – sapaannya – untuk menghantar bakal calon Presiden RI, Anies Baswedan, pada pemilu 2024 juga makin kecil.

Analisa itu disampaikan oleh pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran merespons kedekatan JK dan Anies Baswedan.

Menurut Andi Yusran, saat ini secara politik JK sudah tersingkir dalam orbit elite politik Indonesia.

Beberapa indikator tersebut, menurut Andi Yusran, di antaranya memudarnya pengaruh JK di Partai Golkar dan pengaruh elektoralnya di Indonesia Timur juga meredup.

“Di Golkar pengaruhnya sudah semakin kecil atau bahkan nihil, pengaruh elektoralnya di bagian Timur Indonesia juga sudah semakin redup,” ujar Andi Yusran seperti dikutip RMOL, Sabtu (21/11).

Selain meredupnya pengaruh politik JK, posisi Surya Paloh, menurut Andi, juga semakin kuat keterkaitannya dengan Anies Baswedan untuk menghadapai Pilpres 2024 mendatang.

Kata Andi, renggangnya hubungan Surya Paloh dan JK itulah yang juga menjadi penyebab meredupnya peran politik JK menjadi king maker bagi keberhasilan Anies untuk merebut kursi kepemimpinan nasional.

“Di sisi lain posisi Surya Paloh sudah cukup kuat menggandeng Anis menuju Pilpres 2024,” ujar kata Andi Yusran.

Kedekatan JK dengan Anies nampak terlihat saat Pilkada DKI 2017 lalu. JK sebagai satu-satunya elite politik yang secara politik total mendukung Anies.

Sedangkan Surya Paloh sejak tahun lalu menunjukkan kedekatannya dengan Anies Baswedan.

Seperti diketahui, JK saat ini juga menjadi salah satu tokoh kontroversial dalam perpolitikan di Indonesia. Kedekatannnya dengan pimpinan FPI Rizieq Shihab juga bisa membuat pamor JK kian meredup. Apalagi, FPI dikenal sebagai ormas intoleran dan suka melakukan kekerasan.

Belum lama ini, JK juga terlibat dalam perseteruan dengan mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli. JK berkoar-koar bahwa Rizal Ramli tidak dinominasikan dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena tidak “dianggap” oleh presiden ke-6 tersebut.

Padahal, fakta menunjukkan bahwa sesungguhnya JK-lah yang menjegal RR –sapaannya – untuk menduduki jabatan menteri dalam kabinet SBY.

Publik pun lebih mempercayai Rizal Ramli ketimbang Jusuf Kalla, sang politisi asal Makassar yang kini sudah menginjak usia uzur itu. (Ryman)