Tim Belarasa ISKA untuk Cianjur, Duka dan Doa Semakin Bermakna Bila Warga Bangsa Berbuat Nyata

oleh -
Ketua Presidium Pusat (PP) ISKA Luky A. Yusgiantoro (kiri) di Paroki St Petrus Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Ist)

Cianjur, JENDELANASIONAL.ID – Tim Belarasa Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) memutuskan untuk memantau dan memberi bantuan langsung kepada masyarakat korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Betapa tidak, gempa telah merenggut banyak korban jiwa maupun harta benda.

Tim yang dipimpin langsung oleh Ketua Presidium Pusat (PP) ISKA Luky A. Yusgiantoro ini mulai berada di tengah masyarakat korban sejak Minggu (27/11).

Tim memulai perjalanan dari Jakarta menuju Paroki St. Petrus Cianjur, salah satu tempat yang tidak luput dari guncangan gempa pada 21 November 2022 siang.

“Kami berangkat dari Jakarta, pada Minggu, pukul 04.30 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan misa. Setelah misa selesai sekitar pukul 09. 00 WIB semua tim relawan diarahkan untuk berkumpul di mess sekretariat (paroki. Red) dan mendapatkan penjelasan langsung dari tim koordinator terkait pelbagai hal tentang titik-titik wilayah penyaluran bantuan, dan apa saja yang menjadi prioritas kebutuhan,” ungkap Sekretaris Jenderal PP ISKA, Ch Arie Sulistiono kepada JN di Jakarta, Senin (28/11).

Tim sedang menyiapkan distribusi bantuan dari ISKA. (Foto: Ist)

Tim membawa sejumlah bantuan yang dikumpulkan baik dari DPC, DPD maupun DPP ISKA. “Namun, masih ada beberapa tempat yang perlu didukung dengan fasilitas sendal, matras, senter, terpal karena tempat tinggal korban hancur akibat dampak gempa yang beberapa kali terjadi,” ujar Arie.

Dia mengatakan, sesuai arahan tim koordinator, diharapkan segala donasi terutama natura hendaknya dikordinasikan dengan tim kordinator lapangan agar suplai kebutuhan bisa dilakukan secara tepat dan sampai kepada korban yang membutuhkan.

Tim koordinator sudah mengatur dengan baik jadwal-jadwal penyaluran maupun tempat penyaluran. “Tentu saja sejauh terkoordinasikan melalui posko paroki ini,” katanya.

Arie mengatakan, bantuan memang sangat diperlukan. Bukan hanya berupa dana dan natura, tetapi juga berupa “tim penyalur” ke lokasi-lokasi yang memang sulit dicapai.

“Dalam pantauan langsung kami, Tim Koordinator Paroki juga sangat memperhatikan kebutuhan mereka yang datang dari luar bergabung langsung di lokasi posko. Disiapkan dapur darurat guna pemenuhan konsumsi makan para relawan, termasuk donatur dan tamu yang datang, bersama dengan korban,” kata Arie.

Karena itu, tim menyiapkan paket makanan sebanyak 700 porsi setiap hari. “Hal ini sudah berjalan sejak posko didirikan, dan akan terus dibuka serta disesuaikan sampai dinyatakan ditutup, yang diperkirakan pada 16 Desember 2022, sekitar 3 minggu kedepan,” ujarnya.

 

Membuka Pintu untuk Berbagai Kerjasama

Memantau langsung lokasi dan berdasarkan laporan serta arahan dari tim koordinator lapangan, Ketua Presidium PP ISKA, Luky A. Yusgiantoro meminta tim Belarasa ISKA untuk menyediakan bantuan dalam bentuk obat-obataan dan bahan makanan pokok.

Luky mengungkapkan bahwa seluruh DPC/DPD seluruh Indonesia menyampaikan duka mendalam atas bencana yang dialami warga Cianjur dan sekitarnya.

ISKA secara nasional ikut berbelarasa atas peristiwa tersebut dan senantiasa berdoa  bagi para korban. Selain itu ISKA juga berdoa dan berusaha terlibat membantu  pos layanan kemanusiaan St. Petrus Cianjur agar dapat berjalan dengan baik dan lancar dalam segala kondisi apapun.

“ISKA berupaya optimal untuk membantu Tim Pelayanan dan masyarakat terdampak bencana dan selalu membuka pintu seluas-luasnya apabila dibutuhkan bantuan kerjasama dalam mendukung kelancaran kegiatan tahap darurat sampai tahap pemulihan pasca bencana,” ungkap Luky.

Arie menginformasikan bahwa untuk tahap pertama, pihaknya langsung menyerahkan berbagai bantuan kepada tim koordinator. “Selanjutnya bantuan akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada di lapangan, sesuai informasi Bapak Dion, dan Romo Bone selaku Tim Koordinator Tanggap Darurat Paroki di lokasi posko,” kata Arie.

 

Kembali Melalui Jalan Lain

Gempa memang meluluhlantakkan berbagai infrastruktur dan fasilitas. Salah satunya yaitu Gereja Paroki St. Petrus Cianjur yang rusak akibat gempa dengan magnitudo (M) 5,6 itu.

Luky menginformasikan, umat Paroki St Petrus Cianjur hingga kini terpaksa melangsungkan misa di luar gedung gereja. Hal itu dilakukan demi keamanan umat.

Kegiatan dalam rangka menyambut Hari Raya Natal juga, katanya, banyak yang dibatalkan. Beberapa relawan Katolik, seperti Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Pemuda Katolik (PK) dan organisasi Katolik lainnya turun langsung dan bekerjasama dan berkoordinasi dengan Pemda maupun aparat untuk melakukan kegiatan kemanusiaan.

“Saya menyampaikan kepada Romo Paroki Santo Petrus, Cianjur, dan Koordinator Lapangan, atas nama ISKA seluruh Indonesia mendoakan agar kegiatan kemanusiaan ini dapat berjalan dengan lancar dan membuka pintu selebar-lebarnya untuk hal-hal yang dibutuhkan dari rekan-rekan relawan,” pinta Luky.

Gereja St Petrus Cianjur yang rusak. (Foto: Ist)

Hingga kini, berbagai institusi pemerintah maupun para relawan terus menyisir dan mencari para korban yang masih belum tersentuh bantuan.

“Dalam perjalanan pulang kami dialihkan melalui jalan pedesaan yang terkena dampak dan melihat bangunan-bangunan yang hancur luluh lantak akibat bencana alam ini,” ujar Luky.

Duka dan doa kita akan semakin bermakna bila seluruh elemen warga bangsa turut berbuat nyata dengan cara dan bentuk apapun. “Itulah keyakinan tim Belarasa ISKA untuk Korban Bencana Cianjur, kiranya menjadi motivasi untuk bisa ambil bagian dalam aksi kemanusiaan ini bersama semua pihak,” ungkapnya.

Ada berbagai komunitas dan relawan ikut hadir dalam kegitan tersebut. Selain Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) ada juga tim dari Caritas Indonesia, Pemuda Katolik, One Human Family, WKRI, BNPBD, Komunitas Bela Rasa Kita, TNI/Polri, Tim Medis maupun organisasi lainnya. ***