Usai Ribut Diplomat Nigeria dan Petugas Imigrasi, Hikmahanto Usulkan Bentuk Tim Pencari Fakta

oleh -
Guru Besar Hukum Ilmu Hukum Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana. (Foto; Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Pasca keributan antara Diplomat Nigeria dan Petugas Imigrasi Republik Indonesia, pemerintah Nigeria telah menarik Duta Besarnya.

Sementara Kemlu telah menyampaikan kronologi atas insiden itu untuk memberi konteks atas video yang viral tersebut.

Video ini telah sampai di media dan publik Nigeria yang membuat rakyat negara itu marah terhadap Indonesia.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana mengatakan, bila ketegangan ini tidak ditangani dengan baik maka dapat merusak hubungan kedua negara, baik diplomatik, komersial maupun sosial budaya.

“Karena itu, untuk meredam kemarahan publik Nigeria ada baiknya Kemlu mengusulkan kepada Kemlu Nigeria untuk membentuk Tim Bersama Dua Negara untuk mencari fakta atas keributan Diplomat Nigeria dengan Petugas Imigrasi,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (12/8).

Rektor Universitas Jenderal A Yani itu mengatakan, tim pencari fakta ini akan mendalami apa yang sebenarnya terjadi. “Apakah ada tindakan-tindakan dari masing-masing pihak yang tidak sesuai,” ujarnya.

Hasil dari Tim Pencari Fakta tersebut harus diumumkan secara transparan sehingga dapat meredam kemarahan di tingkat publik, khususnya di Nigeria.

Bila tim pencari fakta menemukan ada yang bersalah, katanya, tentu masing-masing negara perlu mengambil tindakan.

“Tindakan tegas terhadap siapapun yang bersalah karena Nigeria maupun Indonesia tidak perlu memfasilitasi petualang-petualang yang menggunakan baju negara untuk merusak hubungan kedua negara,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Nigeria bereaksi keras atas dugaan pemukulan diplomatnya oleh pihak imigrasi Indonesia. Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyeama menuntut pemerintah Indonesia menerapkan sanksi berat terhadap pejabat imigrasi yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

“Tidak ada pembenaran atas perlakuan terhadap seorang diplomat dan bahkan terhadap warga negara Nigeria. Kami mengambil langkah kuat untuk membela kepentingan Nigeria di mana pun di dunia,” kata Onyeama dikutip dari Sahara Reporter, Kamis, 12 Agustus 2021.

Nigeria kemudian menarik duta besar untuk Indonesia, Usman Ogah. Hal ini setelah diplomat Nigeria, Ibrahim, diduga mendapat perlakuan buruk dari petugas imigrasi Indonesia. Penarikan itu hanya bersifat sementara.

Onyeama juga mengatakan Nigeria akan meninjau kembali hubungan dengan Indonesia jika kasus pejabat imigrasi yang menyerang seorang diplomat tersebut tidak dibawa ke pengadilan.

“Sama sekali tidak ada pembenaran apa pun untuk perilaku semacam ini. Bukan hanya diplomat tetapi juga warga negara Nigeria lainnya. Ini tak dapat diterima,” ujarnya seperti dikutip Tempo.co.

Meski Nigeria telah bereaksi keras atas insiden tersebut, Kementerian Luar Negeri RI memastikan kejadian itu tak mempengaruhi hubungan diplomatik kedua negara.

“Kami menyayangkan insiden pada 7 Agustus tersebut,” kata Tengku Faizasyah, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Kamis, 12 Agustus 2021. (*)