Uskup Agustinus: Jangan Jadi yang Biasa, Pendidikan Harus Menangkap Imajinasi Liar

oleh -
Uskup Agustinus dalam siaran pers, pada Rabu 3 Agustinus 2022. (Foto: Ist)

Pontianak, JENDELANASIONAL.ID –  “Sebagaimana yang disampaikan oleh Pastor Robini tentang imajinasi liar, begitu juga dengan visi kita tentang pendidikan di Keuskupan Agung Pontianak, jangan menjadi biasa-biasa saja. Apalagi kita dihadapkan dengan perkembangan zaman yang kian cepat berubah. Kita harus bangkit dari ketertinggalan ini,” ujar Uskup Agustinus dalam siaran pers, pada Rabu 3 Agustinus 2022.

Hal tersebut menjadi dasar dari ungkapan Uskup Agustinus ditambah dukungan gerakan menangkap imajinasi liar oleh Pastor Robini.

Secara  tegas Pastor Robini mengatakan justru karena adanya “imajinasi liar” itulah menjadi awal pijakan dalam gerakan-gerakan mustahil (yang sebagian orang anggap utopia). Untuk membuktikan hal ini, gerakan tersebut bisa digapai dengan dukungan untuk menangkap ‘imajinasi liar’ tentang kemajuan dan potensi pendidikan di Kalimantan Barat.

Hari ini, tepat pada Rabu 3 Agustus 2022, Yayasan Landak Bersatu yang baru mendapatkan SK Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tehnologi Republik Indonesia Nomor 489/E/O/2022 tanggal 13 Juli 2022 yang lalu, mengadakan press release resmi kembali dengan informasi hangat tentang rencana falkutas Ekonomi Bisnis.

Peristiwa ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Landak Bersatu Pastor Dr. Johanes Robini Marianto, S.Fil., M.A, OP dan anggota Yayasan Pelita Kasih, Angelina Carolin, SE, MM juga di hadiri Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus serta Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si selaku perwakilan DPR Komisi X dan seluruh tenaga pengajar di Akub Grha Arta Khatulistiwa.

Pada Rabu 3 Agustus 2022, Yayasan Landak Bersatu resmi mengumumkan, AKUB Grha Artha Katulistiwa yang berlokasi di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 101 Akcaya, Tengah, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dengan ini resmi menggabungkan diri kepada Yayasan Landak Bersatu.

Pada peristiwa itu, Ketua Yayasan Pelita Kasih yang menaungi AKUB Graha Artha Katulistiwa beserta jajarannya, di tempat Aula Lantai 1 Falkutas Kesehatan Kampus 2 Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo telah menandatangani dokumen penyerahan penggabungan alias alih kelola yang selanjutnya akan ditindaklanjuti ke Dirjen Dikti Vokasi.

Sebagai Ketua Yayasan Landak Bersatu Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Pastor Johanes Robini Marianto, OP telah mengumumkan secara resmi pada Rabu 3 Agustus 2022, paling tidak secara legal di antara kedua Yayasan, yang selanjutnya akan ditindaklanjuti ke Dirjen Dikti Vokasi, AKUB Grha Artha Katulistiwa di bawah pengelolaan Yayasan Landak Bersatu (YLB).

 

Alih Kelola AKUP Graha

Kegiatan tersebut, menurut Pastor Dr. J. Robini Marianto, S. Fil., MA., OP bertujuan untuk menyelaraskan tujuan yang sama dan memang sejalan dengan visi Yayasan Landak Bersatu, dan Unika Santo Agustinus Hippo di bawah pengelolaan Yayasan Landak Bersatu.

Menurutnya hal ini kedepan akan memberikan pelayanan Pendidikan tinggi yang baik dari tata kelolah manajemen dan akademis kepada masyarakat dan untuk Kalimantan Barat.

Sebagai Ketua Yayasan Landak Bersatu, Pastor Robini  juga menyampaikan misi dari pendirian USA yang seperti yang dicita-citakan oleh Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus yaitu untuk menjadikan USA sebagai sarana membangun sumber daya manusia Kalimantan Barat dan dapat menghimpun sampai ke pelosok-pelosok serta tidak bersifat eksklusif hanya untuk anggota gereja Katolik saja.

“Untuk memberikan pendidikan yang seluas-luasnya bagi kaum muda Kalimantan Barat bahkan lebih jauh dari Kalimantan Barat, supaya bisa memberikan pendidikan yang bermutu, berkualitas tapi terjangkau dan dimulai dari pinggiran,” ujar Pastor Robini.

 

Pendidikan yang Berkualitas

Yayasan Pelita Kasih bukan menjual atau memperjualbelikan AKUB Grha Artha Katulistiwa; melainkan setelah diskusi Panjang lebar, Yayasan Pelita Kasih dengan sukarela dan sukacita menyerahkan pengelolaan Lembaga AKUB Grha Artha Katulistiwa kepada Yayasan Landak Bersatu.

Secara praktis untuk tahun akademik 2022/2023 kampus akan dipindahkan dari jalan ke jalan Merdeka yakni satu gedung dengan Falkutas Kesehatan di Jl. Hasanuddin No.115 C, Sungai Jawi Dalam, Kec. Pontianak Bar., Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Harus diakui ada kesamaan persepsi di antara kedua Yayasan; yaitu Yayasan Pelita Kasih dan Yayasan Landak Bersatu, bahwa perlu memajukan secara professional dan penuh berkualitas pendidikan kaum muda di daerah Kalbar. Karena kesamaan visi tersebut; tanpa memikirkan untung-rugi pengelolaan, Yayasan Pelita Kasih dengan penuh sukacita menyerahkan pengelolaan AKUB Grha Artha Katulistiwa ke pihak Yayasan Landak Bersatu.

Yayasan Landak Bersatu tentu berterima kasih atas kepercayaan ini dan mengucapkan banyak terima kasih atas dedikasi semua pengurus Yayasan Pelita Kasih yang selama hampir 20 tahun telah menaungi AKUB Grha Artha Katulistiwa dan menghasilkan banyak alumni yang bekerja di wilayah Kalbar dan mungkin di luar Kalbar.

Menutup sambutannya Pastor Robini Marianto juga berterima kasih atas jasa dan pengorbanan mengelolah institusi ini demi kemajuan kaum muda di Kalbar.

Selanjutnya tentu beban ada di tangan Yayasan Landak Bersatu untuk mengembangkannya lebih lanjut.

“Kami, pihak Yayasan Landak Bersatu mohon dia restu dan pasti tidak akan melupakan sejarah institusi ini yang dimulai oleh Yayasan Pelita Kasih,” katanya.

 

Lulusan Berkualitas

Dalam kesempatan wawancara bersama DPR Komisi X, Adrianus Asia Sidot  melihat bahwa ada potensi besar di Kalimantan Barat terutama potensi sumber daya manusia dan pengembangannya.

Menurutnya pendidikan yang sudah ada ini adalah hal yang paling esensial dan kesempatan untuk meningkatkan daya saing mahasiswa. Hal ini didorong oleh adanya kemajuan digital yang mengharuskan lembaga pendidikan membuat pembelajaran yang mutakhir agar mampu melahirkan lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja.

Adrianus Asia Sidot menegaskan bahwa dunia Keuangan dan Perbankan ke depan akan berubah sesuai kemajuan teknologi digital. Oleh karenanya mau tidak mau lembaga pendidikan harus menyesuaikan diri dengan penyesuaian materi-materi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi kerja.

 

(Anggota DPR Komisi X, Adrianus Asia Sidot. Foto: Ist)

 

Misi Gereja Katolik dari Dulu hingga Kini

Dalam kesempatan yang sama itu pula, Uskup Agustinus selalu mengingatkan pertama-tama misi dari Gereja Katolik yang paling utama adalah tentang pendidikan.

Pendidikan yang dimaksudkan adalah gerakan untuk kepentingan semua orang tanpa memandang ras dan agama. Sejak pertama gereja Katolik masuk ke Kalimantan Barat mulai dari itulah Kalimantan Barat sudah menjadi misi dari Katolik untuk mengembangkan pendidikan, ekonomi dan kesehatan.

Menurut Uskup Agustinus, pendidikan zaman ini tidak bisa ditangani dengan cara yang biasa, tetapi harus dengan cara yang dinamis bahkan dalam tanda kutip harus memiliki imajinasi ‘liar’ agar  bisa menangkap kesempatan yang bagi sebagian orang menganggap masih utopia.

Mgr. Agustinus Agus juga mengingatkan kembali dengan berdirinya Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo adalah sebagai tanda hadirnya gereja Katolik di tengah masyarakat dalam misi pelayanan, terlebih mau  mengatakan bahwa Universitas Katolik ini terbuka untuk seluruh masyarakat.

“Memang Universitas Santo Agustinus sebagai sebuah universitas, tetapi tidak berarti hanya orang Katolik yang bisa ambil bagian. Karena gereja Katolik hadir untuk keselamatan umat manusia, Yesus hadir untuk umat manusia tidak pernah memaksa-maksa orang untuk ikut agama Katolik,” tegas Uskup Agustinus.

 

Semakin Jaya dan Semakin Sukses

“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Yayasan Cinta Kasih karena mereka terbuka dan percaya kepada kami untuk mengolah seterusnya AKUP Grha Arta Katulistiwa ini.” Kesempatan wawancara yang sama pula, sebagai  Anggota Dewan Pembina Yayasan Pelita Kasih, Angelina Carolin, S.E., M.M. berharap setelah bergabungnya AKUP ke Yayasan Landak Bersatu dan akan segera menjadi Fakultas Ekonomi Bisnis di USA harapnya dapat menjadi lebih berkembang dan maju, terutama dalam kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.

“Semoga AKUP di tangan Yayasan Landak Bersatu semakin maju, semakin besar, dan pastinya semakin jaya,” harap Angelina.

(Oleh: Samuel, Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak)