Uskup Paskalis: Tahun 2021, Gereja Keuskupan Bogor Harus Bertahan, Berkembang dan Berinovasi di Tengah Pandemi

oleh -
Uskup Keusukupan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur . (Foto: Keuskupanbogor.id)

Bogor, JENDELANASIONAL.ID — Uskup Keusukupan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur mengajak seluruh elemen Keuskupan Bogor baik imam, rohaniwan/wati, DPP, DKP, Pimpinan Sekolah, Yayasan, Rumah Sakit dan seluruh umat untuk menghidupkan semangat Tahun 2021 sebagai “Tahun Evangelisasi Transformatif”.

Melalui Surat Gembala yang diterbitkan pada 28 Desember 2020 lalu, Uskup Paskalis mengarahkan agar 2021 ini menjadi satu perjalanan Gereja Keuskupan Bogor yang bertahan, berkembang dan berinovasi di tengah masa pandemi yang belum berakhir ini.

Seperti dikutip dari Keuskupanbogor.org, untuk itu, Mgr. Paskalis mendorong umat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan sambil tetap menjaga esensi hidup beriman dan hidup sosial dalam semangat Pancasila.

Surat Gembala ini diramu dengan tema “Evangelisasi Gereja demi Masyarakat Pancasila yang Transformatif”. Pada tahun 2021, umat diajak untuk menjumpai Yesus melalui pendalaman Kitab Suci sebagai landasan hidup, sebab “Gereja tetap muda (energik dan dinamis) apabila Gereja kembali hidup berdasarkan Firman Tuhan, Ekaristi, kehadiran Kristus, dan kehadiran Roh Kudus setiap hari … (dan) terus-menerus kembali pada sumbernya”.

Gereja Keuskupan Bogor, kata Uskup Paskalis, harus bergerak keluar, berpartisipasi aktif dalam membangun tatanan hidup bersama sebagai masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, seluruh elemen Keuskupan Bogor harus mengupayakan transformasi ini melalui cara-cara seperti memperkuat akses komunikasi dengan pemerintah, mengembangkan jejaring relasi dalam masyarakat, dan kolaborasi lintas agama.

Semua usaha ini, kata Uskup Paskalis, perlu didukung dengan kompetensi yang mendukung terwujudnya persaudaraan insani yang sejati. Seluruh komisi di Keuskupan Bogor harus bergerak bersama untuk membantu umat menumbuhkan pemahaman mengenai kondisi sosial-ekonomi-budaya Indonesia dan semangat bermisi, terutama dalam diri kaum muda.

Keluarga dan sekolah diharapkan menjadi sarana pendidikan yang memampukan anak-anak untuk tumbuh sebagai pribadi yang tidak hanya menguasai pengetahuan, melainkan juga sungguh menghayati nilai-nilai kemanusiaan, mampu menemukan kebenaran sejati, dan berkontribusi bagi Gereja serta bangsa dan negara. (Ryman)