Viktor Laiskodat Tunjuk Ketua NU NTT Jadi Ketua Panitia Pesparani

oleh -
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, saat diwawancarai sejumlah wartawan di Hotel Sasando Kupang, Jumat (5/4/2019). (Foto: Kompas.com).

Kupang, JENDELANASIONAL.ID —  Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menunjuk Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Jamaludin Ahmad sebagai ketua Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional Tahun 2020 yang akan diselenggarakan di Kupang.

Hal itu disampaikan Viktor saat menerima audiensi dari Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) Adrianus Meliala bersama rombongan di ruang kerja gubernur, Rabu (24/4/2019).

Penunjukan Ketua PWNU NTT itu, menurut Viktor, merupakan bentuk nyata semangat kebersamaan dan toleransi yang ada di NTT. “Saya usulkan dan tunjuk Ketua PWNU NTT sebagai Ketua Panitia Pesparani Nasional Tahun 2020. Kita ingin mengedepankan semangat kebersamaan dalam membangun daerah ini. NTT harus bisa menjadi inspirasi nilai-nilai kebangsaan dan kebinekaan bagi Indonesia,” ujar Viktor.

Viktor Laiskodat mengatakan, pengajuan ketua panitia tersebut sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap NU sebagai salah satu organisasi Muslim terbesar, yang bersama Muhammadiyah telah setia menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan di negara ini.

Pemerintah provinsi, kata Viktor, terus mendorong agar NTT menjadi tempat bersemainya semangat toleransi, dan tempat orang belajar tentang makna kerukunan antar-umat beragama.

“Pada hari minggu lalu saat mengikuti acara kebaktian Paskah di Gereja Lahairoi, Desa Tesbatan, Amarasi, ada suatu hal yang sangat menarik dan menggugah saya. Remaja masjid juga turut mengiringi upacara kebaktian dengan memainkan alat musik rebana. Ini sungguh suatu kebersamaan dan toleransi yang luar biasa. Orang-orang dari kota dan daerah lain mesti datang belajar di tempat seperti ini,” kata Viktor seperti dikutip kompas.com .

Viktor Laiskodat meyakini, kunci utama kesuksesan untuk membangun NTT adalah semangat kebersamaan. Dia menyebut, visi NTT bangkit menuju sejahtera akan tercapai jika orang NTT melepaskan sekat-sekat agama dan kesukuan serta bersama bergandengan tangan mengatasi ketertinggalan dan keterbelakangan.

Karena itu, lanjut Viktor, pihaknya membutuhkan orang-orang yang berpikir sama dengan dia dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, yang punya semangat kerja militan, tanpa pandang suku dan agama.

Viktor pun mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Menteri Agama dan KWI terhadap Provinsi NTT untuk menjadi tuan Rumah Pesparani Nasional 2020. Pemerintah Provinsi NTT siap untuk menyukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut, termasuk mendukung pendanaannya berkolaborasi dengan dana dari APBN.

“Pelaksanaan Pesparani di Kupang harus lebih baik dari sebelumnya. Kami akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar penyelenggaraan di NTT sungguh menimbulkan kesan yang mendalam. Bila perlu setelah 50 tahun kemudian, baru ada penyelenggaraan yang semeriah dan sehebat NTT. Kami targetkan publikasi lewat media sosial bisa mencapai satu juta orang,” tuturnya.

Sementara itu, ditemui di ruang kerjanya, Ketua PWNU NTT Jamaludin Ahmad menyatakan siap menjadi Ketua Panitia Kegiatan Pesparani Nasional. Asisten I Bidang Pemerintahan Setda NTT itu mengapresiasi dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Gubernur NTT kepada dirinya selaku ketua PWNU NTT.

Pesparani sebagai sebuah acara nasional untuk merajut kebersamaan dan partisipasi publik tanpa dibatasi sekat-sekat agama. “Ini merupakan suatu kepercayaan besar bagi saya dan PWNU NTT. Ini juga menjadi momentum perwujudan semangat ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa setanah air) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan umat manusia sebagai ciptaan Allah) yang selalu dijunjung tinggi oleh Nahdlatul Ulama. Saya siap untuk menjalankan amanah yang berahmat ini,” kata Jamaludin.

 

Apresiasi Atas Antusiasme Pemerintah NTT

Ketua Umum LP3KN Adrianus Meliala mengatakan, tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk menyerahkan surat keputusan dari Menteri Agama dan Surat Rekomendasi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) perihal penunjukan Kota Kupang, NTT, sebagai tuan rumah Pesparani Nasional Kedua Tahun 2020.

Pihaknya juga meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi NTT agar bisa memfasilitasi pelaksanaan dan menyukseskan kegiatan tersebut. Adrianus mengapresiasi antuasiasme Pemerintah Provinsi NTT terkait dengan ditetapkannya Kota Kupang sebagai tuan rumah Pesparani 2020.

Adrianus mengatakan optimistis, dengan tanggapan positif dari Gubernur NTT, pelaksanaan kegiatan tersebut akan berjalan sukses. “Kepanitiaan hanya satu, yakni yang ditentukan oleh daerah dengan melibatkan juga panitia nasional. Kami mengapresiasi tanggapan cepat dari bapak gubernur dengan segera mengusulkan dan menunjuk ketua panitia kegiatan tersebut. Kami justru sangat senang dengan dukungan dan semangat beliau. Melihat semangat respons gubernur, rasanya beliau akan habis-habisan,” katanya.

Adrianus pun memperkirakan jumlah peserta Pesparani nasional kedua tersebut akan meningkat dibandingkan sebelumnya. Menurutnya, pada penyelenggaraan pertama di Ambon, Maluku, dengan segala keterbatasan, perhelatan itu bisa berjalan sukses dan dihadiri oleh sekitar 7.000 orang, apalagi di Kupang nantinya jumlah peserta akan mencapai 10.000 orang ditambah dengan observer dari luar negeri.

Dengan waktu kegiatan selama seminggu, kata Adrianus, bisa dibayangkan dampak ekonomi dan perputaran uang dari kegiatan tersebut. Kalau di Ambon butuh dana sekitar Rp 50 miliar, di Kupang dibutuhkan sekitar Rp 60 miliar yang bersumber dari APBN dan APBD. “Kami sangat bangga karena gubernur mendukung penuh soal pendanaan juga menjamin dan berupaya keras agar presiden bisa hadir nantinya,” pungkas Adrianus. (Ryman)