Wacana Presiden Tiga Periode, Jokowi Centre: Jalankan Konstitusi Secara Benar

oleh -
Sekretaris Jenderal Relawan Jokowi Centre, Imanta Ginting. (Foto; Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Muncul dua wacana terkait masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Pertama, menambah masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode. Karena itu, kelompok yang mendukung wacana ini meminta agar Presiden Jokowi kembali memperpanjang masa jabatannya menjadi tiga periode yaitu pada 2024-2029 mendatang.

Kedua, kelompok yang mendukung penundaan pemilihan presiden. Kelompok ini beralasan, masa kepemimpinan Jokowi terhambat karena pandemi Covid-19.

Sekretaris Jenderal Jokowi Centre Imanta Ginting dalam siaran pers, Rabu (8/9) mengatakan, sebagai warga negara kita harus bersyukur memiliki Presiden Jokowi sebagai pemimpin bangsa ini, baik sebagai Kepala Negara maupun Kepala Pemerintah.

Sebagaimana perjalanan bangsa ini dalam kepemimpinannya, kita terus berbenah dan melaju di jalan menuju negara maju dan kuat walau sekalipun dalam situasi Pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Karena itu, banyak wacana yang meminta Presiden Jokowi agar melanjutkan kepemimpinan untuk tiga periode dengan berbagai alasan dan motivasi.

“Namun perlu kita cermati bersama bahwa sebagai negara hukum kita harus taat kepada konstitusi dan memastikan konstitusi dilaksanakan secara benar dan sungguh-sungguh,” ujarnya.

Menurut Ginting, perihal masa jabatan presiden tentu sudah jelas diatur dalam Pasal 7 Undangan-Undang Dasar. “Jadi mari kita berpegang teguh dan berpijak pada UUD tersebut,” ujarnya.

Disamping itu, katanya, kita juga perlu berkaca pada negara Guinea yang Presiden-nya baru-baru ini dikudeta akibat mengamendemen masa jabatan. Kita tidak berpikiran negatif tapi politik itu dinamis dan bisa reaktif dengan berbagai kemungkinan yang tidak terprediksi.

Karena itu, seharusnya, kita fokus mendukung dan mensukseskan kepemimpinan Presiden Jokowi untuk priode ke-2 ini. “Sebagai suatu bangsa yang besar maka wajib hukumnya untuk taat pada konstitusi sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik dan benar,” ujarnya.

“Situasi Pandemi begini jangan dijadikan alasan untuk melanggar, tapi justru menjadi momen yang tepat bagi calon pemimpin bangsa ini untuk mengasah diri dan mengenali karakter dan kebutuhan bangsa kita sesungguh-nya dalam menapak jalan menuju Indonesia sebagai negara maju,” pungkasnya. ***