Warung NKRI untuk Wujudkan Indonesia Harmoni Diresmikan di Jakarta

oleh -
Peresmian Warung NKRI di Jakarta berlokasi di Kawasan Kuliner Ceger, Cipayung, Jakarta Timur pada Jumat (20/01/2023) sebagaimana dilansir dari situs resmi BNPT. (Foto: ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali meresmikan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam rangka melawan radikalisme, terorisme dan intoleransi di Tanah Air demi mewujudkan Indonesia Harmoni.

Peresmian Warung NKRI di Jakarta berlokasi di Kawasan Kuliner Ceger, Cipayung, Jakarta Timur pada Jumat (20/01/2023) sebagaimana dilansir dari situs resmi BNPT. Sebelumnya, BNPT telah meresmikan sembilan belas (19) Warung NKRI di beberapa provinsi di Indonesia.

Kepala BNPT, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar menegaskan bahwa dalam program warung ini akan dibuat dialog kebangsaan. Menurutnya, narasi kebangsaan harus terus disebarluaskan kepada masyarakat terutama dalam menghadapi virus radikalisme, intoleransi dan terorisme.

“Ini adalah virus yang pandeminya juga kita masih belum bisa prediksi ini kapan terjadi. Alhamdulillah kita masih bisa mengatasi walaupun virus ini yang bersifat global,” ujar mantan Kapolda Papua tersebut.

Boy menyebutkan lebih dari 120 negara termasuk Indonesia yang juga terpapar virus intoleransi, radikalisme dan terorisme. Melalui Warung NKRI, BNPT berharap virus tersebut tidak mengganggu keselamatan, keamanan dan kedamaian masyarakat. Hingga kini sudah banyak yang menjadi korban akibat terpapar virus intoleransi, radikalisme dan terorisme tersebut.

“Ada anak-anak muda menjadi pelaku bom bunuh diri, ada mereka buat bom dari panci, dari ember, dari motor, dari mobil, untuk membunuh anak bangsanya sendiri. Ini adalah kondisi akibat virus intoleransi, radikal, terorisme. Jadi kita berharap kita memiliki ketahanan di dalam menghadapi virus ini,” ujar Boy

Menurutnya, BNPT terus mengupayakan lima vaksin dalam melawan atau menangkal virus intoleransi, radikalisme dan terorisme tersebut. Kelima vaksin tersebut yakni transformasi wawasan kebangsaan yang dikhususkan kepada empat pilar kebangsaan yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Vaksin berikutnya, lanjut Boy,ialah penguatan nilai-nilai ideologi pancasila, moderasi beragama, penguatan budaya Nusantara dan terakhir transformasi pembangunan kesejahteraan di semua lini masyarakat.

“Kelima yaitu transformasi pembangunan kesejahteraan dalam semua lini kehidupan masyarakat. Siapa yang membangun kesejahteraan itu? Pemerintah dan masyarakat. Ada yang melalui APBN, APBD, melalui masyarakat sebagai pelaku dunia usaha,” kata dia.

Selain itu, kata Boy, BNPT menerapkan strategi pentahelix multipihak yakni pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan media. Boy mengajak semua pihak agar menyebarkan narasi-narasi kebangsaan untuk bisa mengalahkan segala narasi yang mengarah adu domba, perpecahan, provokatif, yang juga disebarkan di dunia maya.

“Kalau kita lihat di dunia maya itu mengadu domba satu sama lainnya. Itu bukan ciri orang Indonesia, karena orang Indonesia itu adalah gotong royong, semangat persaudaraan, apalagi kalau disandingkan dengan nilai-nilai Pancasila yang juga bersumber dari nilai-nilai agama. Itu adalah nilai-nilai kesalehan sosial dalam menjaga hubungan kita antara kita dengan sang pencipta, sesama umat manusia, dan kita dengan alam,” tutupnya. (MWD)