Zulhasan: Olahraga Rekatkan Merah Putih Yang Agak Koyak

oleh -
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan

JAKARTA-Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengungkapkan komitmennya mendukung pengembangan olah raga di tanah air. Sebab, olah raga memiliki arti yang penting guna memperkuat persatuan bangsa.

“Saya berharap olahraga bisa menjahit kembali Merah Putih yang agak koyak. Olahraga adalah sportif, siapa saja gemar. Dengan ini, kami harapkan olahraga Indonesia bisa jaya,” kata Zulhasan saat hadir di turnamen sepakbola mini Merah Putih Cup 2018 di F7 Soccer Field, Jakarta, Minggu (21/1).

Zulhasan menyatakan amat mendukung kreativitas generasi muda. Saat ini Indonesia sangat membutuhkan generasi muda yang kreatif serta mampu berpikir positif.

Itulah mengapa Zulhasan mengharapkan agar kegiatan seperti turnamen sepakbola mini bisa diselenggarakan di berbagai daerah lain di Indonesia.

“Untuk mempersatukan bangsa tidak hanya dengan satu bidang. Kalau perlu event seperti ini dibuat di banyak daerah,” imbuhnya.

Zulhasan menambahkan pertandingan amal (charity match) dengan melibatkan sejumlah komunitas di Jakarta.

Hasil dari seluruh pemasukan dalam laga amal ini akan dipergunakan untuk mewujudkan pembangunan Sekolah Sepak Bola (SSB)  Gratis.

“Kami ingin mewujudkan sekolah sepak bola dengan harapan dapat tumbuh pemain sepak bola professional di tanah air,”  ujarnya.

Pertandingan yang bertajuk laga amal ‘Menjahit Kembali Merah Putih’ akan mempertemukan 16 tim yang berasal dari sejumlah komunitas yang ada di Jakarta.

Lewat Turnamen Mini Soccer ini, Zulhasan mengajak lebih banyak orang untuk memiliki gaya hidup sehat dengan berolah raga. “Kita ada kolaborasi dengan Doogether. Kita punya misi menyehatkan Indonesia dengan cara berolah raga,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Panita Pelaksana Fauzan Ghani mengatakan, sebanyak 16 tim ambil bagian dalam turnamen sepakbola mini ini. Turnamen mengadopsi sistem seperti yang dilakukan di Liga Champions Eropa.

Seluruh biaya pendaftaran dari peserta seluruhnya akan disumbangkan guna kegiatan sosial.

“Daripada mereka melakukan hal negatif, lebih baik melakukan hal yang positif. Sambutannya luar biasa. Ada dari komunitas dan organisasi. Ada juga gabungan anak SMP. Peserta memang kami batasi. Setiap tim peserta membayar Rp 2,5 juta. Semuanya kami sumbangkan,” kata Fauzan.