“Gerakan Indonesia Bijak” Ajak Pengguna Medsos Tangkal Konten Negatif

oleh -
Acara yang dilaksanakan selama 2 hari di Aerotel Smile, Kota Makassar, 15-16 September 2018. Acara ini diikuti lebih 100 partisipan dari beberapa kabupaten/kota di Sulsel. (Foto: Tribun-Timur.com)

JENDELANASIONAL.COM – Penggagas Indonesia Bijak mengatakan pengguna media sosial di Indonesia memiliki kecenderungan untuk lebih suka terhadap konten negatif dibanding positif. Celakanya banyak pengguna sosial media khususnya generasi muda yang kerap membagikan konten negatif tersebut ke ruang publik.

Hal ini diungkapkan oleh Penggagas Indonesia Bijak Joanes Joko pada pembukaan Training for Trainer “Bersosial Media dengan Bijak”, Sabtu (15/9/2018). Acara ini dilaksanakan selama 2 hari di Aerotel Smile, Kota Makassar, 15-16 September 2018. Acara ini diikuti lebih 100 partisipan dari beberapa kabupaten/kota di Sulsel.

Sebelumnya mereka telah melalui proses seleksi pendaftar online melalui portal Indonesia Bijak dengan syarat usia antara 17 hingga 30 tahun.

Seperti dikutip Tribun-Timur.com, pada acara ini Indonesia Bijak mengajak generasi muda ikut berpartisipasi mengantisipasi penggunaan media sosial terhadap aktifitas yang tidak senonoh, ujaran kebencian dan radikalisme.

Acara ini digelar untuk menangkal berbagai konten negatif di sosial media. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan konten yang dapat membangkitkan rasa cinta tanah air dan bela negara.

“Kami berharap melalui kegiatan ini akan melahirkan generasi kreatif yang akan menyebarkan dan berbagi konten konten positif melalui media sosial yang dapat menginspirasi,” ujar pria klahiran Semarang ini.

Berdasarkan data Hotsuit, dari total 265 juta penduduk Indonesia, 130 juta (49%) di antaranya adalah pengguna aktif sosial media. Mereka menghabiskan waktu kurang lebih 8 jam 51 menit setiap harinya untuk menggunakan internet baik itu browsing, nonton video dan musik, serta menghabiskan 3 jam 23 menit untuk sekedar chating atau bersosial media.

“Setelah kegiatan ini, kami akan melakukan kampanye kreatif melalui sosial media,” ujar Alfira, salah satu peserta TFT.

Target minimalnya, mereka bisa share konten positif perbulan, selalu update informasi secara periodik dengan akun official yang terverifikasi.

Bersama tim kami akan buat chanel/portal yang dapat diakses oleh peserta test untuk menyebarkan konten positif.