Menjadi Misionaris Cilik Berdaya Pikat

oleh -
Koor anak-anak Paroki St Yoseph dalam Misa Perayaan Serikat Kepausan Anak Misioner (Sekami) sedekenat 1 Palembang di Paroki St Yoseph Palembang, Minggu (7/1). (Foto: Ist)

PALEMBANG– Perayaan Serikat Kepausan Anak Misioner (Sekami) sedekenat 1 Palembang di Paroki St Yoseph Palembang, Minggu (7/1)  berlangsung sangat meriah.  Hampir semua petugas liturgi dari anak-anak dan remaja hadir. Mereka adalah petugas koor, lektor, mazmur, pembawa persembahan dari anak-anak yang telah dilatih jauh hari sebelumnya.

Semua anak Sekami (siswa-siswi SD kelas 3-6) yang berasal dari paroki Katedral Santa Maria, Hati Kudus, St Paulus, St Stefanus, St Petrus, dan San Frades turut hadir dalam misa tersebut. Mereka hadir sangat antusias mengikuti misa Kudus dan memenuhi ruang dalam dan luar Gereja St Yoseph.

Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Agung Palembang Rm Felix Astono SCJ, didamping Direktur Diosesan Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Agung Palembang Rm Elis Handoko SCJ itu mengambil tema “Berbagi Sukacita Injil dalam Kebhinnekaan”.

 

Anak Membantu Anak

Berkaitan dengan Sekami, Rm Elis mengatakan pada 3-6 Juli 2018 semua Sekami dari 37 Keuskupan Indonesia akan mengadakan kegiatan Karya Misioner bagi anak dan remaja di Pontianak. Setiap keuskupan akan mengirim 20 orang termasuk para pendamping Sekami.

Romo Elis memperkenalkan Sekami kepada umat yang hadir. Serikat Kepausan Anak dan Misioner mengusung motto “Children Helping Children (anak membantu anak). Sekami juga memiliki semangat 2D-2K (doa, derma, kurban dan kesaksian).

Dirdios KKI Romo Elis Handoko SCJ menjelaskan sejarah dan hakikat SEKAMI. (Foto: Ist)

Sekami dibentuk pertama kali di Prancis oleh Mgr Charles Janson (1785-1844). Tujuan utama Sekami, lanjut Rm Elis, yaitu mendampingi anak dan remaja agar mereka hidup dengan jiwa misioner, yakni semangat untuk diutus membagikan kebaikan. Selain itu serikat ini ingin agar anak dan remaja memahami kebutuhan teman-teman sebaya di daerah misi lalu membantunya seusi kemampuan melalui doa-doa maupun derma melalui uang dan kebutuhan lainnya.

 

Semangat Berbagi

Anak Sekami adalah anak yang siap diutus untuk berbagi dengan yang lain, kapan saja dan di mana pun berada. Itulah identitas anak-anak Sekami. Dengan semangat misioner, anak Sekami selalu mau mengerti dan memahami situasi sekitarnya, lalu tergerak untuk melakukan tindakan nyata demi menjawab kebutuhan yang diperlukan. “Itulah sebabnya Sekami adalah kita yang berbagi,” jelas Rm Elis.

Para penari dari SEKAMI untuk menghantar persembahan umat ke altar. (Foto: Ist)

Sementara itu, Rm Felix dalam homili mengajak umat untuk bersyukur kepada Yesus yang menerangi hidup kita, mengubah hidup menjadi layak di hadapan Allah, dan menjadi cahaya di antara teman-teman lain dalam kebersamaan. “Berkaitan dengan pesta tiga raja dari Timur, kita bercermin dari 3 raja (Gaspar, Melkior, dan Baltahzar) yang mau diubah dalam perjumpaan dengan Yesus. Kita berjumpa dengan Yesus dalam doa atau perayaan Ekaristi, dan dalam pengalaman hidup sehari-hari,” kata Romo Felix.

Romo Felix mengatakan, berjumpa menuju kemuliaan Allah merupakan jalan kegembiraan dan sukacita. Karena itu, umat hendaknya mengambil bagian dalam membangun tubuh mistik Kristus dalam Gereja dengan cara aktif dalam kegiatan-kegiatan gerejawi. “Dalam konteks itulah umat dan terutama anak serta remaja menjadi misionaris cilik yang berdaya pikat,” kata Rm Vikjen Keuskupan Agung Palembang ini. (Ignas Iwan Waning)