Pemuda Katolik Kutuk Serangan Teror di Sri Lanka

oleh -
Karolin Margret Natasa kembali terpilih jadi Ketua Umum Pemuda Katolik periode 2018-2021 di Kupang. (Foto: ist)

Jakarta, JENDELANASIONL.ID — Pada hari Minggu/21 April 2019 bertepatan dengan hari Minggu Paskah, telah terjadi aksi peledakan bom di gereja dan hotel di Sri Lanka. Hingga saat ini tercatat korban tewas mencapai 310 orang dan korban luka mencapai 500 orang. Korban tewas tidak hanya warga lokal melainkan juga warga negara asing.

Aksi teror ini terjadi di saat umat Kristen di Sri Lanka sedang melaksanakan ibadah Paskah.

Diberitakan bahwa sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas tindakan yang diduga sebagai aksi bom bunuh diri.

“Aksi peledakan bom di Sri Lanka ini telah mengusik rasa kemanusiaan kita yang memiliki harkat dan martabat sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki hak asasi untuk hidup dan berkembang,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021 dr. Karolin Margret Natasa dan Sekretaris Jenderal Christopher Nugroho dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (23/4).

Menyikapi aksi teror tersebut, Pemuda Katolik menyatakan dukacita yang mendalam serta keprihatinan dan simpati kepada para korban yang meninggal dunia dan korban luka-luka dalam serangan terror tersebut.

“Pemuda Katolik mengutuk keras aksi teror yang sangat keji dan biadab tersebut, serta menyatakan bahwa aksi teror ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” ujarnya.

Pemuda Katolik juga berharap agar pemangku otoritas di Sri Lanka dapat segera mengungkap pelaku aksi teror tersebut hingga tuntas. “Kami juga meminta Pemerintah RI untuk melakukan langkah diplomatis dalam turut serta membantu memulihkan situasi di Sri Lanka, serta memastikan apakah terdapat WNI dalam kejadian peledakan bom tersebut,” ujar Pengurus Pemuda Katolik.

Selain itu, Pemuda Katolik juga menyatakan mendukung Pemerintah, Polri dan TNI dalam mencegah dan melawan terorisme, serta melakukan tindakan yang tegas untuk mencegah terjadinya aksi teror serupa di tanah air.

“PP Pemuda Katolik menginstruksikan kepada seluruh Pengurus dan Anggota Pemuda Katolik di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dan berkoordinasi dengan pimpinan gereja, pemerintah dan aparat terkait di setiap wilayah/tingkatan jika terjadi hal-hal yang mencurigakan dan mengganggu ketertiban umum,” pungkasnya. (Ryman)