Relawan Gugus Tugas: Jangan Berhenti pada Seremoni, Segera Turun Tangan Bantu Masyarakat

oleh -
Perjanjian Kerja Sama atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama Korps Alumni HMI (KAHMI). (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Hari ini Tim Relawan Gugus Tugas Percepatan Penangangan COVID-19 menggelar dua Perjanjian Kerja Sama atau Memorandum of Understanding (MoU) sekaligus. MoU pertama dilakukan dengan Korps Alumni HMI (KAHMI). Kedua, MoU dengan CARE Indonesia. Perjanjian Kerja Sama tersebut dilakukan di posko Tim Relawan Gugus Tugas di Hotel Media Tower, Jakarta, Selasa (19/5).

Hadir Ketua Tim Koordinasi Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Andre Rahadian dan Ketua Bidang Relawan Pendukung Gugus Tugas Yulius Setiarto. Sementara dari KAHMI hadir Ketua Pelaksana Ahmad Rivai Pohan dan dari Care Indonesia hadir Ibu Bonaria.

Ketua Bidang Relawan Pendukung Yulius Setiarto mengatakan, MoU tersebut dilakukan dalam rangka kerja sama percepatan penanganan Covid-19.

“Dengan KAHMI kerja sama tersebut akan dilakukan melalui edukasi publik, distribusi bantuan dan ketahanan pangan. Dalam hal ini KAHMI akan memberikan sumbangan 1 unit traktor untuk pengolahan lahan tidur yang dikerjakan oleh Relawan Pendukung,” ujar Yulius yang sehari-hari bekerja sebagai partner di SNP Law Firm tersebut.

Kerja sama tersebut juga merupakan ajakan kepada masyarakat untuk terlibat dan aktif berpartisipasi dalam penanganan Covid-19.

Seperti diketahui, KAHMI adalah organisasi para alumni HMI, sebuah organisasi mahasiswa Islam Indonesia yang sangat berpengaruh di republik ini.

Karena itu, kata Yulius, kerja sama tersebut sangat penting dan strategis karena jejaring KAHMI ada di berbagai wilayah, dan sektor seperti dalam pemerintahan, perusahaan swasta maupun organisasi kemasyarakatan. “Karena itu, kerja sama ini sangat strategis karena jejaring KAHMI ada di berbagai wilayah, sektor dan pemerintahan. Ini berguna dalam mempercepat kerja-kerja tim koordinasi relawan,” ujarnya.

Jejaring KAHMI, katanya, dapat membantu distribusi, mengadakan bantuan-bantuan, memberikan dukungan sarana dan prasarana yang berguna bagi relawan lingkungan mandiri.

Seperti diketahui, Relawan Gugus Tugas selama ini terus menggalang kerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat, LSM, maupun organisasi mahasiswa dalam rangka percepatan penanggulangan pandemi Covid-19.

Ketika ditanya apakah Relawan Gugus Tugas tidak khawatir munculnya benturan di lapangan terkait banyaknya organisasi masyarakat yang terlibat dalam kerja sama tersebut, Yulius mengatakan justru dirinya optimistis hal itu tidak akan terjadi.

“Justru dengan merangkul seluruh elemen dan organisasi, diharapkan ada koordinasi dan sinkronisasi kerja. Ada distribusi tugas, wilayah dan kompetensi. Ada pembagian siapa melakukan apa dan dimana,” ujarnya.

Karena itu, dia berpesan agar kerja sama tersebut harus segera diwujudkan secara konkret untuk kepentingan bangsa. “Jangan berhenti pada seremoni, tapi segera turun tangan, turun lapangan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Care Indonesia juga akan membantu dalam ruang lingkup komunikasi publik, edukasi kepada publik dan akan menempatkan kader relawan lingkungan mandiri di wilayah dampingan mereka. (Ryman)