Caritas Keuskupan Atambua Respon Bencana Longsor di Kecamatan Lamaknen

oleh -
Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, yang terkena bencana. (Foto: Caritas Keusupan Atambua)

Belu, JENDELANASIONAL.ID – Intensitas curah hujan yang cukup tinggi dan angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, menyebabkan badan jalan di beberapa desa mengalami longsor, yang mengakibatkan rumah warga mengalami kerusakan berat akibat pergeseran tanah pada Senin, 27-02-2023.

Kurang lebih 29 rumah warga rusak. Desa yang terdampak di Kecamatan Lamaknen Selatan diantaranya Desa Lutarato, Ekin, Debululik, Lakmaras, Henes, Sisi Fatuberal dan Loonuna.

Seperti dikutip dari siaran pers Caritas Keuskupan kepada Jendela Nasional, pada Minggu (5/3), Tim Tanggap Darurat Caritas Keuskupan Atambua pada Rabu, 1 Maret 2023, melakukan kajian ke wilayah terdampak di Kecamatan Lamaknen Selatan. Tim juga langsung berkoordinasi dengan Tim Tanggap Darurat Paroki Nualain yang berkolaborasi dengan Dinas Sosial, BPBD, Tim Siaga Bencana Satpol PP Kabupaten Belu.

“Berdasarkan hasil kajian data dari Paroki dan Kecamatan, jumlah warga yang terdampak mencapai 109 KK yang tersebar di 7 desa. Untuk sementara warga yang terdampak dievakuasi ke Dusun Foholulik dan rumah-rumah keluarga,” ujar siaran pers tersebut.

Kondisi di lokasi terdampak longsor. (Foto: Caritas Keuskupan Atambua)

Kebutuhan mendesak yang segera diupayakan adalah makanan, obat-obatan, dan air bersih. Tim medis dalam hal ini dokter sudah berada di lokasi dan berbaur bersama unsur TNI-Polri untuk membantu warga terdampak.

Pada Jumat, 3 Maret 2023, Caritas Keuskupan Atambua bersama donatur dan TNI menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana longsor di Kecamatan Lamaknen Selatan.

“Untuk melancarkan proses distribusi bantuan, Caritas membuka posko di Paroki St. Gerardus Nualain. Distribusi logistik tersebut dibantu oleh Satgas Pamtas RI -RDTL di bawah pimpinan Wadan Satgas Yonif RK 744/SYB Mayor Inf. Dody Mulia Harahap dan Kompi Kavaleri Komodo di bawah pimpinan Komandan Kompi Kavaleri Komodo Ksatria Anuraga (Kikav KKA), Kapten Kav Bekti Aji Sayekti yang mengerahkan dua Armada Truk,” demikian siaran pers tersebut.

Personil TNI dari Satgas 744 dan Babinsa Kodim 1605 Belu juga turut berpartisipasi dalam kegiatan yang berlagsung kemarin.

Bersama Tim Tanggap Darurat Paroki St. Gerardus Nualain, Relawan, Pemuda Katolik dan OMK Nualain dan Fulur turut terjun menyalurkan bantuan kepada warga terdampak bencana longsor di Desa Lutarato, Ekin, Debululik, Lakmaras, Henes, Sisi Fatuberal dan Loonuna.

Tim tanggap Darurat Paroki St. Gerardus Nualain melalui Pastor Paroki, Rm. Oktovianus Taek, Pr., mengucapkan limpah terima kasih kepada Keuskupan yang telah menanggapi situasi darurat ini secara cepat melalui Caritas Keuskupan Atambua dan juga kepada para donatur beserta Personil TNI dari Satgas 744 dan Babinsa Kodim 1605 Belu yang cepat tergerak membantu umat yang terdampak bencana.

 

Proses persiapan penyaluran bantuan di Posko Paroki St. Gerardus Nualain. (Foto: Caritas Keuskupan Atambua)

Uskup Atambua dan Pater Vikjen melalui pimpinan Caritas Keuskupan Atambua, RD. Maximus Sikone Pakaenoni, berharap agar di bawah kendali Ketua Tim Tanggap Darurat Paroki St. Gerardus serta melalui data yang ada, bantuan tersebut bisa sampai ke tangan penerima manfaat.

“Bantuan ini akan secara bertahap disalurkan dengan tujuan dapat meringankan kesulitan yang di alami oleh saudara-saudari kita yang terdampak bencana,” kata RD. Maxi.

“Terima kasih kepada donatur juga Personil TNI dari Satgas 744, Kompi Kavaleri dan Babinsa Kodim 1605 yang sudah bersedia membantu pihak Keuskupan dalam menyalurkan bantuan. Tentunya kerja sama ini tetap terjalin terus guna membantu masyarakat yang terdampak bencana,” pungkas RD. Maxi. ***