Debat Capres, BNPT Beri Masukan untuk Jokowi Terkait Penanganan Terorisme

oleh -
Kepala BNPT memacu motivasi mahasiswa baru Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Tahun 2018 saat memberikan kuliah umum di Gedung Graha Sabha UGM, Yogyakarta, Selasa (25/9/2018).

Jakarta, INDONEWS.ID — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan telah memberikan masukan kepada Joko Widodo terkait penanganan terorisme sebagai materi debat capres pertama yang berlangsung Kamis malam.

“Kita sudah beri masukan apa yang kita kerjakan selama ini,” kata Suhardi di sela-sela Rapat Kerja dan Penandatanganan Perjanjian Kinerja BNPT Tahun 2019, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, salah satu masukan yang diberikan adalah upaya penanggulangan terorisme melalui soft approach atau pendekatan secara halus seperti deradikalisasi dan pendidikan mengingat metode pendekatan ini diapresiasi dunia internasional.

“Bahkan kita menjadi role model, Indonesia menjadi role model pasca Presiden Jokowi menjadi pembicara di Riyadh di Arab Islamic American Summit tahun 2017. Penanganan terorisme tidak hanya pendekatan tunggal, yakni hard approach, tapi juga soft power approach,” katanya.

Menurutnya, Jokowi sudah menguasai cara penanganan terorisme karena itu merupakan pidato Jokowi.

“Memang kami yang siapkan, tapi betul-betul speech beliau kebijakan yang sudah dikembangkan selama ini program deradikalisasi, termasuk kontranya,” ujarnya.

Pendekatan secara halus ini salah satunya meliputi deradikalisasi dan sosialisasi melalui pendidikan.

Dia menambahkan bahwa penanganan terorisme tidak bisa dilakukan oleh BNPT semata, tetapi harus merangkul kementerian dan lembaga terkait.

“Kita mengidentifikasi hulu masalah, jangan bermain di hilir terus. Apa yang menyebabkan terorisme itu yang kita garap, kita sinergikan dengan kementerian dan badan terkait,” ujarnya. (Ryman)