Gunung Soputan Kembali Keluarkan Abu Setinggi 3.309 Meter

oleh -
Gunung Soputan yang terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara meletus pada Rabu, 3/10/2018 pukul 08.47 WITA. (Foto: BNPB)

JENDELANASIONAL.COM – Gunung Soputan, Sulawesi Utara kembali mengeluarkan erupsi pagi ini, Kamis (4/10), pukul 06:36 WITA dengan tinggi kolom abu teramati +- 1.500 m di atas puncak (+- 3.309 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat daya dan barat.

Dilaporkan sebelumya telah terjadi erupsi G. Soputan pada tanggal 03 Oktober 2018 pukul 11:52 WITA dengan tinggi kolom abu teramati +- 5.000 m di atas puncak (+- 6.809 m di atas permukaan laut). Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi +- 12 menit 35 detik.

Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meningkatkan status Gunung Soputan sejak tanggal 3 Oktober 2018 pukul 01:00 WITA dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).

Dalam Level III (Siaga) PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak G. Soputan dan di dalam area perluasan sektoral ke arah Barat-Baratdaya sejauh 6.5 km dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah.

Hal ini untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas serta mewaspadai potensi ancaman aliran lahar yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi yaitu dimana material erupsi terbawa oleh air, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng G. Soputan, seperti di antaranya Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu.

Selain itu, untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu, masyarakat di sekitar G. Soputan dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut.

Masyarakat di sekitar G. Soputan juga diharap tetap tenang, tidak terpancing isu-isu letusan G. Soputan. PVMBG selalu berkoordinasi dengan BNPB, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Pemerintah Kabupaten Minahasa, Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara tentang aktivitas G. Soputan. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Pemerintah Daerah agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Soputan di Silian Tiga, Kecamatan Silian Raya, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

 

Potensi Bahaya

Berdasarkan sejarah aktivitasnya, potensi bahaya G. Soputan dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertumbuhan kubah lava dimulai sejak tahun 1991, hingga meluber keluar dari bibir kawah menyebabkan sering terjadi guguran lava, dengan jarak luncur sekitar 2 hingga 6.5 km dari puncak ke arah barat, timur dan utara, penduduk terdekat berada pada berjarak 12 km dari puncak.

Pada saat musim hujan dapat terjadi pembentukan uap dari air hujan oleh kubah lava yang masih panas, sehingga terjadi letusan sekunder, berupa letusan freatik (letusan uap) yang dapat memicu guguran kubah lava dan awan panas guguran (tipe Karangetang).

Pada daerah perkemahan (camping ground) di lereng timur laut berjarak sekitar 3 sampai 4 km dari puncak G. Soputan, berpotensi terlanda hujan abu lebat dan dapat terkena lontaran batu (pijar).

Endapan material letusan G. Soputan di lereng sebelah barat – tenggara, apabila terjadi hujan lebat bisa mengakibatkan terjadinya aliran lahar yang mengarah ke: S. Ranowangko, S. Lawian, S. Popang, Londola Kelewehu dan Londola Katayan.

Potensi bahaya lainnya ialah guguran lava yang masih sering terjadi di sekitar tubuh gunungapi, umumnya terjadi di bagian utara. Tetapi yang hams diwaspadai ialah jika terjadi guguran kubah lava yang diikuti awan panas guguran ke arah Silian, karena bukaan kawahnya menuju ke daerah tersebut.

Potensi bahaya erupsi G. Soputan dapat berupa abu vulkanik yang dapat berdampak pada keselamatan penerbangan. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya erupsi maka VONA dengan kode warna YELLOW telah dikirimkan pada pukul 17:46 WIB. (Ryman)