Kepala BPIP Ajak TNI AD Populerkan ‘Salam Pancasila’

oleh -
Salam Pancasila. (Foto: Ist)

Papua Barat, JENDELANASIONAL.ID — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D meminta agar TNI AD bisa turut membantu BPIP untuk mensosialisasikan dan membumikan Pancasila. Salah satunya adalah dengan mempopulerkan “Salam Pancasila”, sebagai salam kebangsaan.

Hal ini disampaikan Yudian dalam kegiatan kunjungan ke Kodam XVIII Kasuari, Papua Barat, Selasa (25/1).

Dalam kesempatan ini, Prof. Yudian menjelaskan bahwa Salam Pancasila tidak dimaksudkan untuk mengganti salam keagamaan.

“Salam Pancasila adalah salam kebangsaan, untuk mempersatukan masyarakat, dan tidak dimaksudkan untuk mengganti salam keagamaan,” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Prof. Yudian kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Dudung Abdurrachman, S.E., M.M. pada pertemuan beberapa waktu lalu di Markas Besar TNI AD di Jakarta.

KASAD menyambut baik ajakan Prof. Yudian, dan akan menerbitkan surat edaran ke seluruh Kodam di Indonesia.

Merespon ajakan tersebut, Kasdam Kasuari, Djoko Andoko, S.E., M.M., menyampaikan bahwa Kodam Kasuari telah menerima surat edaran dari KASAD, untuk mensosialisasikan Salam Pancasila ke masyarakat melalui Babinsa.

Terkait dengan surat edaran tersebut, Plt. Sekretaris Utama BPIP, Drs. Karjono, SH., M.Hum menanggapi bahwa dalam waktu dekat dikabarkan KASAD akan mengumpulkan seluruh Pangdam untuk membicarakan hal tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Yudian juga menyampaikan beberapa hal terkait kerja sama dengan TNI AD yang sempat dibicarakan dengan KASAD. Di antaranya adalah terkait Pendidikan Pancasila bagi TNI dalam setiap kenaikan jabatan.

Prof Yudian menyebut, ke depan BPIP akan mempersiapkan materinya. “Untuk saat ini BPIP baru mempersiapkan materi untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), minggu ini akan kami evaluasi secara internal,” ujarnya.

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Romo Antonius Benny Susetyo mengatakan bahwa antangan pendidikan kita saat ini adalah menjadikan Pancasila sebagai living ideology dan working ideology.

Benny mengatakan, jika kita mampu mewujudkan hal ini, maka spirit Pancasila akan mewarnai aktivitas dan perilaku kita, dan akan Pancasila menjadi hidup.

Menanggapi hal tersebut, Kasdam Kasuari menyampaikan bahwa TNI AD memiliki metode yang bisa digunakan untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila yaitu melalui metode Pancasila terapan.

Metode ini menuntut agar nilai-nilai Pancasila diterjemahkan dalam aktivitas-aktivitas fisik yang kasat mata. Misalnya dalam hal toleransi, struktur ruang ibadah yang ditempatkan dalam satu wilayah yang sama. Tujuannya adalah untuk membiasakan merekan hidup berdampingan dengan perbedaan.

Menutup pembicaraan, Prof. Yudian menyampaikan, fokus BPIP adalah menghadirkan Pancasila sebagai sesuatu yang dekat dengan masyarakat, karena pada dasarnya Pancasila lahir dari keseharian Bangsa Indonesia.

“Spirit itulah yang melatarbelakangi gerak BPIP dalam membumikan Pancasila, baik melalui kerja-kerja berbasis pendekatan pemerintahan maupun kultural,” pungkasnya. ***