Kunjungi Pesantren, Gus Romli Didoakan Lancar Nyapres

oleh -
Rizal Ramli (Gus Romli) bersama pemimpin Pondok Pesantren Areng-Areng, Pasuruan, KH Mujib Imron (Gus Mujib), aRizal Ramli (Gus Romli) bersama pemimpin Pondok Pesantren Areng-Areng, Pasuruan, KH Mujib Imron (Gus Mujib), akhir Februari 2018 lalu. (Foto: Ist)khir Februari 2018 lalu. (Foto: Ist)

PASURUAN – Tokoh pergerakan yang juga mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli terpanggil untuk turun ke medan laga pertarungan politik tahun 2019 mendatang. Karena itu, ekonom kerakyatan ini “blusukan” ke berbagai daerah untuk merasakan denyut nadi perekonomian rakyat.

Selain itu, mantan Menko Kemaritiman ini juga melakukan dialog dengan berbagai kelompok lintas agama dan suku di berbagai tempat.

Kali ini, yang dikunjungi ekonom senior ini yaitu Pondok Pesantren Terpadu Miftahul Ulum Al-Yasini Pasuruan. Bang RR –demikian panggilan akrabnya – menjadi pembicara dalam pengarahan guru dan ustadz di lingkungan ponpes tersebut.

Gayung bersambut, pengasuh yayasan KH Mujib Imron (Gus Mujib) yang memandu acara melontarkan pernyataan tentang kesiapan RR ikut dalam Pilpres 2019.

“Pak Rizal Ramli ini termasuk didikan Gus Dur. Pak Rizal Ramli apa siap panjenengan maju di Pilpres nanti? Atau justru ada orang yang disimpan dalam sakunya Pak Rizal? Saya kok tidak yakin kalau ada yang disimpan dalam saku itu. Barangkali ini perlu penjelasan supaya kita tidak penasaran,” kata Gus Mujib di aula yayasan di Dusun Areng-Areng, Desa Sambisirih, Kecamatan Wonorejo, Ngabar, Kraton, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (17/2), seperti dikutip RMOL.

 

Gemuruh tepuk tangan dan tawa menggema di seluruh sudut aula usai Gus Mujib melontarkan pertanyaan tersebut. Asal tahu saja, acara itu dihadiri sekitar 500-an guru dan ustadz.

“Pak Kiai, waktu Gus Dur jadi Presiden, saya minta hadiah. Gus kasih saya hadiah dong, saya kerja siang malam, sabtu minggu, masa tidak dapat hadiah sama sekali. Gus Dur bilang kamu mau jadi apa? Saya minta dikasih gelar Gus,” ucap RR yang juga disambut tepuk tangan dan gelak tawa.

“Gus Dur bilang, oh Rizal kalau itu susah. Kalau dapat gelar doktor sarjana itu gampang, kalau Gus susah. Nah, kemudian ada pertemuan alumni Pesantren Tebu Ireng seluruh Indonesia. Syukur alhamdulillah saya dikasih gelar Gus. Cuma waktu itu namanya harus diganti, jadi bukan Gus Ramli tapi Gus Romli,” kata RR.

RR belakangan diberi tahu kenapa namanya diganti. Nama Gus Romli dikaitkan dengan ramalan Jayabaya yaitu Notonegoro. Dipercaya bahwa pemimpin yang membuat Indonesia makmur dan hebat adalah No merujuk nama Soekarno, To merujuk nama Soeharto, kemudian Ro merujuk nama Romli.

“Itu sebetulnya doa,” ucap RR, kembali disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Sebelum Gus Mujib menyampaikan pertanyaan tersebut, RR memaparkan soal kondisi terkini perekonomian Indonesia yang menurutnya tertinggal jauh dari negara-negara tetangga baik di Asia Tenggara maupun di Asia. RR yang pernah menjabat Menko Perekonomian era pemerintahan Gus Dur dan penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa ini juga menyampaikan strategi agar ekonomi Indonesia bisa tumbuh 10 persen. Selain itu dia memaparkan kesuksesan pemerintahan Gus Dur mengelola ekonomi negara setelah diterjang badai krisis tahun 1997/1998.

“Pas pemilu mari doanya kita ganti. Jangan ya Allah beri kami pemimpin tampan dan ganteng tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Jangan doanya beri kami 100 ribu. Kita ganti, ya Allah beri kami pemimpin yang bisa membuat Indonesia makmur dan hebar,” kata RR mengakhiri pemaparannya, dijawab Amin hadirin.

Mendengar jawaban RR, Gus Mujib tak mau memperpanjang.

“Sekarang kita jelas, beliau sudah menjawab. Jadi kalau Ramli tidak bisa, kalau Romli insyaallah jadi gus. Kalau jadi gus bisa seperti Gus Dur. Mari kita baca fatihah semoga Allah betul-betul kasihan kepada Indonesia sehingga menjadi lebih baik. Mudah-mudahan Pak Rizal Ramli ini termasuk didikan Gus Dur, dan kita termasuk santri Gus Dur, mudah-mudahan diberi keselamatan dan kelancaran, semoga Allah memberi jalan yang mudah bagi Pak Rizal. Al Fatihah…” pungkas Gus Muhib.