Paus Fransiskus Serahkan Pallium kepada Uskup Agung Semarang

oleh -
Prosesi Penyerahan dan Pengalungan Pallium oleh Nuntius Piero Pioppo kepada Mgr. Robertus Rubiyatmoko di Semarang, Sabtu (16/12)

SEMARANG-Perayaan Ekaristi Minggu Adven III di Gereja Katedral Semarang terasa berbeda Sabtu (16/12). Dua Uskup Keuskupan Surabaya dan Keuskupan Malang bersama Administrator Diosesan Purwokerto, Uskup Emeritus J Sunarko dan B Pujaraharjo serta Bapa Julius Kardinal Darmaatmadja SJ tampak hadir saat prosesi penyerahan dan Pengalungan Pallium oleh Nuntius (Duta Besar Vatikan) untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo kepada Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko.

“Beliaulah yang atas nama Paus Fransiskus akan mengalungkan Pallium di bahu Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung Semarang,” ujar  Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, Romo Aloysius Budi Purnomo Pr dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/12).

Pallium berasal dari bahasa Latin, berarti penutup bahu berbentuk lingkaran yang hanya dikenakan oleh seorang Uskup Agung. Pallium terbuat dari kain wol warna putih. Pada Pallium terdapat bordiran salib berwarna hitam.

Menurut Romo Budi, Pallium merupakan tanda persekutuan para Uskup Agung dengan Bapa Suci dan menjadi tanda partisipatif dala kuasa penggembalannya. Karenanya, Pallium hanya dikenakan dalam kesempatan dan kegiatan yang bersifat pontifikal.

Dalam tradisi Gereja Katolik Roma terangnya, Pallium dibuat dari kain wol. Bahan kain wol berasal dari bulu dua domba yang setiap tahun dipersembahkan kepada Sri Paus atau Bapa Suci di Gereja Santa Agnes di Roma, pada pesta Santa Agnes.

Dijelaskannya, Pallium yang sudah siap untuk diberikan kepada Uskup Agung yang baru biasanya disimpan di relung makan Santo Petrus di Vatikan, sebelum diserahkan kepada Uskup Agung yang baru. “Penyerahan Pallium kepada Uskup Agung dilakukan oleh Paus, sebagai pemimpin kolegium para Uskup,” urainya

Biasanya, penyerahan Pallium dilakukan dalam sebuah Perayaan Ekaristi di Vatikan pada Pesta Santo Petrus dan Paulus. Paus Yohanes Paulus II dan Paus Benediktus XVI melakukan penyerahan Pallium kepada Uskup Agung yang baru dengan memanggil semua Uskup Agung yang baru ke Roma.

Paus Fransiskus, melakukan penyerahan Pallium tidak di Roma melainkan di Gereja Katedral setempat dengan mendelegasikan penyerahan Pallium itu kepada Duta Besar Vatikan untuk negara yang bersangkutan.

Sebelum penyerahan kepada Uskup Agung yang bersangkutan, dilakukan terlebih dahulu pemberkatan Pallium di Basilika Santo Petrus di Vatikan.

Begitulah, mengikuti tradisi tersebut, Nuntius Mgr. Piero Pioppo, mengalungkan Pallium pada bahu Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung Semarang.

Pengalungan Palliuum itu berlangsung di Gereja Katedral Semarang pada Hari Sabtu sore (16/12).

“Saya pribadi juga seumur-umur, baru sekali itu mengikuti dan menyaksikan pengalungan Pallium itu,” kata Romo Budi.

Dalam sambutannya, Nuntius (Duta Besar Vatikan) untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo mengatakan dengan pengalungan Pallium ini maka domba-domba, yakni Umat Allah Keuskupan Agung Semarang dan yang terkait dengannya, berada di pundak Uskup Agung Semarang.

“Panggullah mereka dengan penuh kasih sayang dan cinta bersama dengan Kristus, Sang Gembala Utama,” ujarnya.
Sungguh syahdu, itulah perasaan yang muncul dalam hatiku, saat menyaksikan pengalungan Pallium di bahu Mgr. Robertus Rubiyatmoko oleh Nuntius Mgr. Piero Pioppo.

“Apalagi saat mendengarkan kata-kata sambutan yang disampaikannya. Luar biasa mendalam makna Pallium itu bagi Gereja Katolik. Terima kasih Tuhan!,” pungaskasnya.