Presiden Jokowi: Masa Wajah Kayak Gini Diktator?  

oleh -
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada pembukaan Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017, di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (8/8)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo secara tidak langsung memberikan sindiran bagi warga yang sering memberinya penilaian tidak benar pada dirinya melalui media sosial. Salah satunya, soal tudingan otoriter dan dikator.

Kepala Negara pun menjawab “masa wajah kayak gini diktator dan otoriter’?

Jawaban tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017, di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (8/8).

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengingatkan para remaja agar berhati-hati dalam membuat status di akun sosial media.

Apalagi, sekarang ini, para remaja sering membuat status tentang berbagai persoalan yang dihadapinya.

“Hati-hati, apakah menyinggung orang lain, apakah bisa menyebabkan sakit hatinya orang lain. Itu harus dihitung. Apalagi niatnya langsung ingin mencela, ingin mencemooh, ingin menjelekan, itu selalu saya sampaikan dimana-mana, jangan,” tutur Presiden.

Seperti biasa dalam setiap kunjungannya, Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada pendekar remaja untuk maju berdialog dengannya. “Masa pendekar enggak ada yang berani maju. Silakan maju satu,” kata Presiden Jokowi.

Kendati demikian, Presiden meminta agar jangan dipaksa-paksa untuk maju. “Sini, enggak usah takut. Enggak usah takut presidennya enggak diktator kok,” ucap Presiden Jokowi.

Kepala Negara mengingatkan untuk terus menjaga persaudaraan sesama anak bangsa. “Jangan lupakan itu,” pesannya.

Kepala Negara mengutip dialognya dengan Raja Salman dari Arab Saudi, bahwa Indonesia memiliki 17.000 pulau, 714 suku, dan 1.100 lebih bahasa lokal, dengan keluarga besar 250 juta penduduk. “Kalau ada gesekan dikit-dikit wajar,” ujarnya.

Yang penting, lanjut Kepala Negara, setiap persoalan harus diselesaikan dengan silaturahim dan tabayun.

“Bagaimana persaudaraan kita ini terus kita jaga. Ukhuwah islamiyah kita, kita jaga, ukhuwah Wathoniyah kita, kita jaga. Dan lebih besar lagi ukhuwah Basyariyah kita juga kita jaga. Inilah kekuatan negara kita,” tutur Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Umum PB Persinas ASAD Teddy Suratmadji, Ketua Umum Persinas ASAD Brigjen TNI (Purn) Agus Susarso, dan Pimpinan Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin KH Kasmudi Assidiqi.

Pada kesempatan ini pula, Presiden Joko Widodo disematkan sabuk kehormatan  dan menerima gelar pendekar utama Persinas ASAD Oleh KH Abdul Azis Sulton Aulia.