Semangat Berwirausaha Bagian dari Bela Negara  

oleh -
“Ngopi Daring Bela Negara” yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Ditjen Pothan Kemhan) RI. Talkshow yang mengambil tema “Usaha Mandiri, Untuk Semua” ini digelar secara daring di kantor Kemhan, Jakarta pada Rabu (22/9/2021). (Foto: PMD BNPT)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Indonesia saat ini telah memasuki era perdagangan terbuka di mana negara membuka kesempatan seluas-luasnya bagi warga negara untuk memiliki peran dalam membangun ekonomi bangsa. Ekonomi sebuah bangsa tentu akan maju jika mendapat dukungan masyarakat yang memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas ekonominya dengan bekerja, dan salah satunya melalui wirausaha.

Tak sedikit tentunya masyarakat Indonesia yang hidup karena berkarya dengan berwirausaha. Tak hanya menyambung hidup, berwirausaha juga mampu meningkatkan lapangan pekerjaan yang tentunya akan mendongkrak kemajuan sebuah negara.

Pentingnya Wirausaha ini turut diulas dalam acara talkshow “Ngopi Daring Bela Negara” yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Ditjen Pothan Kemhan) RI.  Talkshow yang mengambil tema “Usaha Mandiri, Untuk Semua” ini digelar secara daring di kantor Kemhan, Jakarta pada Rabu (22/9/2021).

Dalam kesempatan tersebut Direktur Bela Negara, Brigjen. TNI. Jubei Leviato turut mengapresiasi bagaimana peran pengusaha dalam membangkitkan semangat ekonomi melalui kapasitasnya masing-masing. Tak hanya bermotif ekonomi, namun usaha-usaha yang diperjuangkan juga turut memuat nilai-nilai sosial dan kemanfaatan bagi masyarakat dan bahkan negara.

“Ini yang perlu diapresiasi kalau pengusaha-pengusaha kita punya misi sosial wirausaha dengan tetap memerhatikan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya. Tentunya masyarakat akan semakin makmur,” ujar Brigjen. TNI. Jubei Leviato dalam kesempatannya di acara tersebut seperti dikutip dari siaran pers Pusat Media Damai (PMD) BNPT.

Hal tersebut, menurutnya, seiring dengan prinsip bela negara dimana setiap masyarakat dapat berkontribusi kepada negara sesuai dengan porsi dan kemampuannya masing masing. Kemampuan masyarakat dalam berwirausaha pun turut berkontribusi pada prinsip nilai bela negara jika memiliki misi yang mulia untuk memajukan masyarakat, bangsa, dan negara.

“Jadi tidak hanya ekonomi untuk kesejahteraan saja, namun juga untuk nama baik bangsa Indonesia juga. Dan hal tersebut tentunya juga merupakan bagian dari bela negara,” katanya.

Seperti halnya yang dilakukan Ayu Azhari, public figur yang ternyata turut berkecimpung di dunia usaha dengan menginisiasi berbagai produk usaha, mulai dari produk minuman seperti kopi, hingga busana seperti batik. Turut hadir sebagai narasumber dirinya turut menceritakan bagaimana semangatnya dalam berusaha tidak hanya memiliki motivasi ekonomi, namun juga nilai-nilai atau rasa ingin berkontribusi untuk masyarakat dan negara.

Motivasi tersebut pernah ia dapatkan saat dirinya mendapatkan pembelajaran dari penyair, sutradars teater ysng juga merupakan anggota grup music Kantata Takwa, alm. WS Rendra. Diakuinya bagaimana rasa bela negara itu dapat diwujudkan dengan membagi ilmu yang dimilikinya kepada orang lain sehingga bermanfaat bagi lingkungan.

“Jadi saya belajar dari dia (WS Rendra) bahwa kita harus bermanfaat buat lingkungan. Bakat pengetahuan ilmunya itu benar-benar diberikan kepada sesama siapa yang menjadi keahlian kita dibagikan orang tersebut juga akan dapat ilmunya,” ujar Ayu Azhari.

 

Sisipkan Bela Negara dalam Setiap Usaha

Dalam kesempatan tersebut turut hadir pula Dr. Dewi Motik Pramono, M.Si. yang mana merupakan tokoh wanita Indonesia dan juga penggagas dan pencetus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). Peran sentralnya yang aktif dalam memajukan Indonesia melalui berbagai karyanya ini juga turut menyisipkan prinsip bela negara di dalam setiap usahanya.

“Kaum perempuan dengan berwirausaha mampu berperan dan berkontribusi tidak hanya bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya namun juga pada bangsa dan negara. Untuk para generasi muda supaya mereka lebih semangat lagi, caranya cukup sederhana. Selama apa yang kau lakukan banyak berguna untuk orang lain, maka ya kerjain dan ini untuk negara,” ujar Dewi Motik memberi pesan.

Perempuan lainnya yang turut menjadi narasumber adalah Venna Melinda yang merupakan public figur yang turut aktif memperjuangkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan berbisnis kain. Dirinya mengaku sedari kecil memiliki cita-cita ingin bermanfaat untuk orang. “Semua warga negara baik laki laki atau perempuan untuk cinta tanah air,” kata Venna.

Hal tersebut dia akui dengan niat bagaaimana memulai karirnya dalam ajang putri Indonesia, yakni untuk menjadi representasi dan memperjuangkan Tanah Air Indonesia. Dirinya juga mengingat bagaimana selama ini pekerjaan dan aktivitas yang dilakukannya adalah untuk Tanah Air. “Dengan menunjukkan karya yang nyata bagi Indonesia. Melalui apapun profesi dan kesempatannya, dimulai dari muda dan harus punya mimpi,” katanya.

Tak terkecuali dari latar belakang pesantren dan santri, wirausaha ternyata memiliki peran khususnya terhadap anak muda secara khusus.

Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si. yang merupakan pengasuh Pesantren Mukmin Mandiri memiliki inisiasi one pesantren, one product.

“Gerakan yang namanya one pesantren, one product  ini maksudnya jika misalnya satu pesantren yang ada di seluruh Indonesia ini punya produk, maka hal ini akan menjadi sebuah kekuatan ekonomi besar meski di tengah pandemi seperti ini akan bangkit dan akan pulih kembali,” ucapnya.

Selain itu Nur Agis Aulia, yang merupakan Owner Jawara Farm  dan juga duta petani muda yang turut hadir di acara tersebut juga memiliki keyakinan dalam kontribusinya untuk bela negara.

“Saya membela negara yang kemudian saya lakukan kalau saya adalah coba berkontribusi untuk kemudian membantu menghasilkan pangan terbaik yang akan dimakan oleh banyak masyarakat Indonesia. Tentunya masyarakat desa bisa beraktivitas dengan baik lagi kemudian bisa menghasilkan karya-karya lebih baik lagi dari hasil pangan itu,” ujarnya. ***