BPPT Luncurkan Stasiun Pengisian Listrik

oleh -
BPPT hari ini meluncurkan Stasiun Pengisian Listrik atau Electric Vehicle Charging Station (EVCS), di Jakarta, Rabu (5/12/2018). (Foto: Ist)

JENDELANASIONAL.COM — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus melakukan inovasi pengembangan kendaraan listrik dan infrastrukturnya. BPPT hari ini meluncurkan Stasiun Pengisian Listrik atau Electric Vehicle Charging Station (EVCS), di Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Deputi BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa Stasiun Pengisian Listrik ini sama fungsinya dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pada kendaraan konvensional.

“Sejalan dengan program percepatan mobil listrik nasional, pada tahun 2018, BPPT menyiapkan 2 sistem charging station yaitu fast charging station 50 kW di BPPT Jakarta dan smart charging station 20 kW di BZTKE-BPPT Puspiptek, Tangerang Selatan,” ujarnya di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Menurut Eniya, BPPT akan melakukan uji coba mobil listrik untuk operasional kantor sehari-hari dari Tangsel ke Jakarta dan sebaliknya. Di samping itu, juga dapat digunakan oleh pengguna mobil listrik dari kalangan masyarakat sebagai langkah sosialisasi.

Sebagai uji coba fasilitas di atas, disiapkan 3 bahan sampel uji kendaraan, berupa kendaraan listrik roda dua, micro car, dan city car.

“Road trip kendaraan listrik dan peluncuran charging station kendaraan listrik ini akan kami lakukan mulai dari kantor BPPT Thamrin menuju Puspiptek, Tangsel,” jelas Eniya.

Sebelum BPPT, PLN juga telah memiliki Stasiun Penyediaan Listrik Umum (SPLU) di beberapa titik. Fungsinya pun sama dapat mengisi baterai motor maupun mobil listrik. Namun sayang waktu pengecasan masih cukup lama.

Mobil ramah lingkungan saat ini disebut Eniya, sedang mengalami perkembangan pesat di beberapa negara di mana salah satunya adalah mobil listrik.

Mobil listrik kali ini memanfaatkan baterai untuk menyimpan energi yang akan digunakan untuk memutar motor listrik.

“Pengisian baterai mobil listrik dilakukan di tempat pengisian energi listrik (Charging Station). Agar energi listrik bukan hanya berasal dari fosil, maka perlu di lakukan inovasi dan kajian, dengan memanfaatkan energi surya. Namun demikian karena karakteristik matahari tidak dapat diprediksi, maka tetap dikombinasikan dengan energi grid dari PLN,” ujarnya seperti dikutip detikoto.

Sejalan dengan program percepatan mobil nasional nasional, pada tahun 2018, BPPT menyiapkan 2 sistem charging station yaitu fast charging station 50 kW di BPPT Jakarta dan smart charging station 20 kW di BZTKE-BPPT Puspiptek, Tangerang Selatan.

“Saat ini untuk mengisi baterai mobil listrik hingga full membutuhkan waktu 4-5 jam sehingga kebanyakan orang masih berfikir dua kali untuk pindah ke mobil listrik. Pilot Project fast charging station BPPT dengan kapasitas 50 kW ini mempunyai kelebihan, mampu melakukan charging baterai mobil listrik sampai penuh hanya dengan waktu 30 menit. Diharapkan dengan adanya fasilitas ini, mampu mendorong masyarakat untuk beralih dari mobil biasa ke mobil listrik,” pungkasnya. (Ryman)