Asap Kelabu Tebal Setinggi 2000 Meter Selimuti Gunung Agung

oleh -
Visual Gunung Agung dari CCTV Bukit Asah pada 10 Desember 2017 pukul 11.39 WITA. (Foto: PVMBG)

DENPASAR – Kondisi Gunung Agung, Bali pada Minggu siang (10/12/2017) tidak jauh berbeda dengan kondisi di pagi hari.

Pusat Vulkonologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan visual Gunung Agung dari CCTV Bukit Asah pukul 11.39 WITA teramati asap kelabu tebal setinggi 2000 meter. “Asap condong ke arah Barat Laut,” demikian siaran pers PVMBG, Minggu.

Sebelumnya, untuk periode pukul 03:01-06:00 WITA, Minggu dini hari, PVMBG mengatakan bahwa secara visual, Gunung Agung terlihat cerah berawan. Visual gunung dari Pos PGA Rendang (selatan) gunung teramati namun tertutup kabut. Demikian juga visual gunung dari Pos PGA Batulompeh (utara) puncak teramati dan tertutup kabut.

Sementara kolom dan tinggi asap berwarna kelabu tipis dengan tinggi 1500 m di atas puncak condong ke barat .

“Secara visual, saat teramati, mengindikasikan bahwa aktivitas magmatik Gunung Agung masih tinggi”.

Dari segi seismik, terekam tremor menerus dengan amplitudo 1 – 2 mm, dominan 1 mm. Terekam 2 kali gempa vulkanik dengan amplitudo: 4 – 5 mm. Juga terekam 4 kali gempa hembusan dengan amplitudo: 14 – 25 mm, durasi: 60 – 90 detik. Terekam 3 kali gempa low frequency dengan amplitudo: 5 – 19 mm, durasi: 40 – 80 detik

Secara kegempaan, aktivitas Gunung Agung masih tinggi yang ditandai aliran fluida magmatik ke permukaan masih terus berlangsung dan beberapa di antaranya disertai hembusan asap disertai abu yang utamanya tersebar di sekitar kawah.

Jumlah kegempaan dengan konten frekuensi rendah saat ini teramati lebih dominan dari kegempaan frekuensi tinggi, hal ini berkaitan dengan aliran fluida magmatik di kedalaman dangkal.

Berdasarkan analisis data secara keseluruhan, PVMBG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi.

“Erupsi efusif berupa aliran lava ke permukaan kawah masih berlangsung dan masih berpotensi untuk terjadinya erupsi eksplosif (erupsi dengan kolom abu vertikal disertai lontaran batu/lava pijar) dan dapat disertai Guguran Lava maupun Awan Panas”.