Profil Singkat Empat Pimpinan DPD 2019-2024

oleh -
Prosesi pelantikan Ketua DPD dan tiga Wakil Ketua DPD RI, di Senayan. (Foto: Antara)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah memilih dan menetapkan empat pimpinannya dalam rapat paripurna, Selasa (1/10/2019), kemarin. Keempat pimpinan tersebut diambil dari sub wilayah Barat I dan II serta sub wilayah Timur I dan II.

Setelah ada empat nama yang diusulkan masing-masing sub wilayah, kembali dipilih satu nama untuk menjadi Ketua DPD.

Seperti diketahui, proses pemilihan Ketua DPD berjalan cukup alot. Pasalnya, tak ada kata sepakat dalam pemilihan tersebut. Karena itu akhirnya dilakukan voting untuk menentukan Ketua DPD.

Berikut profil Ketua DPD dan tiga wakil ketua DPD 2019-2024:

1.La Nyalla (Ketua DPD)
Dalam sidang paripurna DPD yang diikuti oleh 136 anggota DPD, La Nyalla Mattalitti meraih suara terbanyak sehingga ditetapkan sebagai Ketua DPD. Sebelum terjun ke politik, La Nyalla merupakan salah satu pengusaha di Surabaya. La Nyalla kian mencuat saat berkiprah di PSSI. Pria kelahiran 10 Mei 1959 itu pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015 – 2016, sebelum akhirnya lengser. Ia kemudian dipaksa mundur karena diduga menyelewengkan dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011 – 2014 saat menjadi pengusaha dan sebagai Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jatim. La Nyalla sudah ditetapkan tersangka dalam kasus itu. Namun, majelis hakim memvonis bebas Ketua Pemuda Pancasila Jatim itu, dalam persidangan yang digelar Pengadilan Tipikor pada 27 Desember 2016.

2. Nono Sampono: 

Nono Sampono merupakan seorang Purnawirawan Letjen TNI (Mar). Dia adalah kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Beberapa posisi strategis dalam bidang militer telah didudukinya. Mulai dari Komandan Paspampres, Gubernur AAL dan Komandan Jenderal Akademi TNI. Pada 2010, Nono mengemban tugas sebagai orang nomor satu di Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas). Setelah itu Nono mulai terjun ke politik, maju di Pilgub DKI Jakarta dan Maluku. Namun Nono gagal terpilih. Akhirnya ia memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 2014-2019 asal Maluku. Ia lolos ke Senayan dan langsung menduduki kursi wakil ketua DPD.

 3. Mahyudin

Mahyudin merupakan pendatang baru di DPD. Namun dia telah lama berkecimpung dalam politik melalui Partai Golkar. Melalui partai beringin, Mahyudin merintis karir politiknya mulai menjadi anggota DPRD, menjadi kepala daerah, hingga beranjak ke Senayan. Mahyudin tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur periode 2000-2001. Lalu karirnya naik hingga terpilih sebagai Wakil Bupati Kutai Timur pada 2001-2003 dan kemudian menjabat Bupati Kutai Timur 2003-2005. Dia kemudian terpilih sebagai anggota DPR RI 2009-2014 dan menempati Komisi VII 2009-2010, Badan Anggaran 2009-2011, Komisi I 2010-2011 dan Komisi III 2011-2014. Terakhir, Mahyudin kemudian ditetapkan sebagai Wakil Ketua MPR RI dari Partai Golkar periode 2014-2019.

4. Sultan Bachtiar Najamudin

Sultan Bahctiar Najamudin bukan orang baru di Senayan. Ia sebelumnya sudah menjadi anggota DPD RI hasil Pemilu 2009. Saat itu dia duduk sebagai satu anggota DPD RI muda, karena masih berusia 30 tahun. Namun, ia tak menuntaskan jabatannya karena terpilih menjadi Wakil Gubernur Bengkulu 2013-2015. Kini setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai kepala daerah di Bengkulu, ia kembali ke DPD dan meraih kursi pimpinan. (Ryman)