Radius di Luar 10 Km dari Gunung Agung Dinyatakan Aman

oleh -
Visual Gunung Agung dari CCTV Pos Batulompeh Senin pagi pukul 05:55 WITA memperlihatkan asap kawah putih kelabu-sedang tinggi 1000 meter di atas kawah puncak. Asap condong ke Timur. (Foto: PVMBG)

DENPASAR – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menginformasikan kondisi Gunung Agung di Bali, pada Senin (18/12/2017).

Visual Gunung Agung dari CCTV Pos Batulompeh Senin pagi pukul 05:55 WITA memperlihatkan asap kawah putih kelabu-sedang tinggi 1000 meter di atas kawah puncak. Asap condong ke Timur.

“Badan Geologi menetapkan Bali dalam status aman untuk daerah di luar radius 8-10 km dari Gunung Agung,” demikian siaran pers PVMBG pagi ini.

Minggu, kemarin, visual Gunung Agung pada pukul 07.40 WITA juga mengeluarkan asap putih-kelabu setinggi 1500 meter di atas puncak. Dan arah asap condong ke Barat.

Sebelumnya, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar menegaskan, meski Gunung Agung saat ini masih berada di level IV (AWAS), namun di luar radius 10 kilometer (km) dari kawah gunung aman untuk dikunjungi. Aktivitas di luar radius bahaya dapat berjalan Normal.

“Badan Geologi menyampaikan yang terdampak hanya sekitar Gunung Agung saja dengan radius 8 hingga 10 km-an. Jadi kalau mau yang ke Denpasar, Danau Batur, Ubud, di luar radius 10 km, aman. Silahkan datang ke Bali. Adapun kalau terjadi erupsi sudah dilokalisir potensi bahayanya hanya terjadi di Gunung Agung saja. Kalau terjadi awan panas hanya di sekitar Gunung Agung, tidak sampai Denpasar dan kemana-mana,” kata Rudy, Sabtu (16/12).

Sebagaimana diketahui, Gunung Agung dinaikkan kembali status aktivitasnya menjadi Level IV (Awas) pada tanggal 27 November 2017 pukul 06:00 WITA.

Pos Pengamatan Gunungapi Agung milik PVMBG terus memantau perkembangan kegiatan vulkanik dan senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak.

“Kami terus melakukan pengamatan setiap menitnya, melakukan analisis dari jam ke jam sampai hari ini, 24 jam setiap hari. Kita juga telah melakukan simulasi apabila terjadi awan panas, kemana sih awan panasnya itu? Hanya di sekitar Gunung Agung,” kata Rudy.

Pemantauan Gunung Agung juga dilakukan menggunakan peralatan yang sangat mumpuni, termasuk terlengkap di Indonesia, sebagaimana peralatan yang digunakan untuk memantau gunung api di seluruh dunia.